Panic Buying, Suami Istri Pura-pura Tak Kenal demi Minyak Goreng Subsidi

minyak-goreng7.jpg
(cnn indonesia)

Laporan: Haslinda

 

RIAUONLINE, PEKANBARU- Fenomena panic buying atau membeli barang dengan jumlah banyak dalam jangka waktu pendek tengah merebak di kalangan masyarakat. Saat ini, produk yang tengah menjadi incaran yaitu minyak goreng subsidi seharga Rp 14 per liter.

Seperti tak ingin kehabisan, sejumlah masyarakat berbondong-bondong dan rela mengantri demi mendapatkan minyak goreng murah tersebut. Kondisi ini pun mengakibatkan kemasan minyak goreng menjadi langka di pasaran.

Menanggapi hal ini, seorang Ibu Rumah Tangga, Nur mengaku kecewa dengan tindakan masyarakat, apalagi yang sengaja mengajak sanak saudaranya mendatangi ritel-ritel untuk menstok minyak goreng dengan jumlah banyak di rumah.

"Orang yang nyerbu tu takut hari esok tak ada lagi dapat. Jadi ya panik lah dia berburu. Sampai ada anak, istri dan suami pura-pura tak kenal demi dapat minyak," ujar Nur kepada RIAUONLINE.CO.ID, Jumat 21 Januari 2022.

 

Padahal, menurut Nur pemerintah memastikan harga murah ini tidak hanya berlaku untuk satu hari saja.

"Pemerintah kan kasi harga murah tu bukan untuk 1 hari. Tapi beberapa bulan kedepan. Jadi ya santai aja. Beli sesuai kebutuhan ajalah. Kasian pedagang kaki lima yang jualan, macam jualan gorengan, jualan donat yang memang kebutuhannya," jelasnya.

Senada dengan Nur, Warga Pekanbaru, Elin meminta masyarakat agar nantinya membeli minyak goreng dengan jumlah wajar, sehingga stok di pasaran tidak langka seperti saat ini. 

Selain itu juga diharapkan masyarakat mampu mengatasi panic buying. 

"2 liter tu cukup lah untuk stok. Jangan buat yang lain sampai tak kebagian. Takutnya kalau barang langka kita juga yang repot," pungkasnya

Diberitakan sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi meminta masyarakat untuk tidak melakukan panic buying atau memborong dalam jumlah besar karena pasokan dipastikan memadai.

 

 



 

 

 

"Saya juga mengimbau masyarakat untuk tidak perlu panic buying atau membeli secara berlebihan. Pemerintah sudah menjamin pasokan dan stok minyak goreng dengan harga Rp 14 ribu per liter pasti dapat mencukupi kebutuhan seluruh masyarakat," kata Lutfi.

Pemerintah juga akan menyiapkan minyak goreng sebanyak 250 juta liter per bulan. Penyediaan itu akan dilakukan selama enam bulan sehingga total pasokan mencapai 1,5 miliar liter.