Jika Anak Punya Efek Samping Usai Vaksin, Ini Saran Kadiskes dr Zaini

vaksinasi-anak13.jpg
(DEFRI CANDRA /Riau Online)

RIAUONLINE, PEKANBARU-Vaksinasi bagi anak di Kota Pekanbaru masih bergulir. Anak usia 6-11 tahun mendapatkan vaksin jenis Sinovac. Mereka pun bisa datang ditemani para orangtua.

Petugas kesehatan memeriksa kelengkapan identitas anak yang hendak suntik vaksin. Mereka lantas menjalani pemeriksaan suhu tubuh dan tekanan darah. Namun, para orangtua masih khawatir jika muncul efek samping pada anak pasca vaksinasi.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Zaini Rizaldy menyebut bahwa efek samping lazim ditemukan. Menurutnya, tidak hanya pada vaksinasi Covid-19, efek samping bisa juga pasca suntik vaksin lain.

 

"Termasuk juga saat kita meminum obat. Ada juga efek samping mulai dari ringan, sedang hingga berat," terangnya, Kamis 13 Januari 2022.

Dijelaskannya, sampai saat ini dari Kemenkes, belum ada efek mematikan, khusus vaksin bagi anak-anak. Seperti kabar yang sempat beredar di daerah Jawa, ada korban meninggal setelah vaksinasi.



"Setelah dikonfirmasi oleh Menkes, itu bukan disebabkan oleh vaksin, tetapi ada penyakit lain. Maka kami mengimbau kepada masyarakat, agar tidak perlu ragu. Vaksin ini telah lolos uji penelitian BPOM, sehingga layak diberikan untuk masyarakat," paparnya.

Zaini mengimbau, bila ada ditemukan efek samping sesudah vaksin, segera melapor ke puskesmas setempat. Ia menyarankan, sekecil apapun, jika ada efek samping, sebaiknya segera melapor ke puskesmas atau dokter terdekat.

 

 

 

"Kita tidak menyarankan apabila ada efek samping, orangtua langsung memberikan terapi. Ini untuk mencegah hal-hal tidak diinginkan. Kami menyiapkan tenaga medis yang menangani penyakit tipe ini," jelasnya.

Lebih lanjut dijelaskannya, anak-anak tetap mendapatkan dua kali vaksinasi. "Vaksin ini untuk melindungi anak dan masyarakat kita. Vaksinasi yang diberikan relatif aman dan gratis. Walaupun ada kasus seperti di televisi, itu semua relatif bisa diatasi," kata Zaini.