Laporan: Dwi Fatimah
RIAUONLINE, PEKANBARU - Viral di media sosial twitter dengan postingan papan nama Kantor Gubernur Riau kalimat yang bertuliskan Arab Melayu.
Diunggah oleh akun @hayuningrat7 yang menuding tulisan arab di Kantor Gubernur Riau itu berarti telah dijajah Arab.
“Masih gak ngaku kita di jajah arab !!! Hapus ganti bhs indonesia yang benar,” tulisnya menampilkan foto papan nama Kantor Gubernur Riau.
Postingan yang diunggah pada Rabu 5 Januari 2022 pukul 21.47 WIB itu hingga Jumat, 7 Januari 2022 telah mendapatkan sebanyak 294 like, 573 retwett dan 839 komentar.
Menanggapi postingan itu, netizen saling debat. Ada yang mendukung penuh pernyataan itu. Namun ada pula yang menyanggahnya karena hal itu merupakan bagian dari kebudayaan Melayu.
"Iya bener, gila ya? Ini kan KTR GUB., bukan Airport yang memang butuh papan petunjuk multi bahasa! Malu2in!" tulis @widyanataT
“Yuk ganti yuk bahasa indonesia yang benar !!!,” tulis akun @Isqi_Noor
Sejumlah netizen juga menentangnya karena tulisan itu merupakan tulisan Arab Melayu atau aksara Jawi yang sudah ada sejak nenek moyang sebagai warisan budaya.
“Kurang baca sejarah apa kurang piknik ini yang ngetwit jalan2 lah ke negri melayu, riau, malaysia, brunei, setiap papan nama pakai bahasa melayu dan arab jawi” Cuitan lain dari akun @AsepHidayat17
"Waktu SD di Riau muatan lokal aku Arab Melayu yang isinya pelajaran tulisan arab tanpa harokat, atau tulisan gundul, sama halnya di jawa pelajaran muatan lokal huruf2 jawa, ha na ca ra ka dan deseterusnya. Mohon maaf kalau ada salah." jelas @triyaemoko_.
"Saya juga waktu SD SMP di Pekanbaru belajar menulis Arab Melayu." ungkap @dorseysilalahi.
Diketahui, tulisan Arab Melayu sudah ada sejak jaman dahulu, termasuk di Riau. Hingga kini tulisan tersebut dipakai di hampir semua penanda Jalan atau nama-nama perkantoran termasuk kantor pemerintahan.
Bahkan aksara Arab Melayu digunakan sebagai pelajaran muatan lokal sekolah di Riau seperti halnya di Jawa ada aksara Hanacaraka.