Laporan: Haslinda
RIAUONLINE, PEKANBARU - Kepala Bursa Efek Indonesia Riau, Emon Sulaeman menyebut generasi milenial dan Gen Z menguasai mayoritas transaksi perdagangan di pasar modal.
Sehingga, jika dilihat dari jumlah investor kaum milenial atau di bawah 30 tahun sampai saat ini mengalami pertumbuhan 80 persen.
"Sebetulnya dari sisi keberlimpahan pertumbuhan investor ini luar biasa. Jika dilihat peta investornya itu angka 80 persen ini didominasi millenial dan Gen Z," ujarnya kepada RIAUONLINE.CO.ID, Jumat 31 Desember 2021.
Dijelaskan Emon, sedangkan jika ditarik dari angka 40 tahun ke bawah, rata-rata pertumbuhan investor itu bahkan berkisar 88 persen. Artinya mereka yang akan menjadi penopang di tahun yang akan datang.
Meski demikian, Emon menyebut perlunya edukasi terhadap investor muda tengah eksis saat ini, yakni dengan memberikan pemahaman agar menjadi investor yang matang dan berkualitas.
"Tinggal bagaimana kita mengedukasi mereka supaya menjadi invekstor yang berkualitas. Itu pr kita. Sehingga ketika memilih saham punya perhitungan yang positif. Ke depan kita mungkin ada porsi untuk mengedukasi investor yang tengah eksis ini, agar mereka punya pengetahuan yang lebih baik," tambahnya.
Sementara, diberitakan sebelumnya Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi menuturkan, pertumbuhan jumlah investor itu ditopang lebih dari 1,5 juta investor ritel saham baru yang berasal dari kalangan milenial dan generasi Z dalam setahun terakhir.
Hal ini menghantarkan investor saham kalangan milenial dan generasi Z menjadi kelompok potensial yang akan menjadi fondasi pengembangan pasar modal ke depan.
"Total jumlah investor di pasar modal Indonesia per 29 Desember 2021 telah meningkat 92,7 persen menjadi 7,48 juta investor dari sebelumnya 3,88 juta investor per akhir Desember 2020. Jumlah ini meningkat hampir tujuh kali lipat dibandingkan 2017," jelas Inarno Djajadi.
Sehingga, berdasarkan data BEI pertumbuhan investor ritel pada 2021 ditopang oleh kalangan milenial (kelahiran 1981-1996) dan Gen-Z (kelahiran 1997 – 2012) atau rentang usia ≤ 40 tahun sebesar 88 persen dari total investor ritel baru (per November 2021).