Sudah hampir dua pekan ratusan pengungsi asal Afganistan bertahan di depan Kantor Perwakilan International Organization for Migration (IOM) di Kota Pekanbaru.
(Laras Olivia/Riau Online)
RIAUONLINE, PEKANBARU - Sudah hampir dua pekan ratusan pengungsi asal Afganistan bertahan di depan Kantor Perwakilan International Organization for Migration (IOM) di Kota Pekanbaru.
Pantauan riauonline.co.id, para imigran mendirikan tenda seadanya dari kayu dan terpal.
Para pengungsi terus menuntut agar segera dikirim ke negara ketiga seperti Amerika, Australia, Selandia Baru hingga Kanada.
Kepala Kesbangpol Kota Pekanbaru, Zulfahmi Adrian menegaskan para pengungsi tidak memiliki izin menggelar aksi tersebut. Ia mengimbau para pengungsi luar negeri secara sukarela meninggalkan lokasi tersebut.
"Kita berharap dengan sukarela bisa meninggalkan tempat unjuk rasa," ujarnya, Rabu 24 November 2021.
Zoel mengatakan ada keterbatasan kuota bagi pengungsi di negara ketiga. Pihaknya juga sudah menyampaikan permasalahan ini kepada Menkopolkam RI.
Pihaknya saat ini sudah melakukan upaya persuasif terhadap aksi yang digelar para pengungsi.
Aksi tersebut juga disayangkan karena sudah ada komunikasi dan dialog dengan perwakilan para pengungsi.
"Kita sayangkan saja, kita sudah diskusi hingga dialog. Tapi mereka tetap saja menggelar aksi," jelasnya.
Pemerintah Kota Pekanbaru sendiri juga sudah berupaya memenuhi kebutuhan dari para pengungsi yang sudah bertahun-tahun di Kota Pekanbaru. Pemerintah kota menyediakan kebutuhan harian hingga akomodasi.