Kualitas Peraian Muara Sungai Dumai

Kualitas-perairan-muara-sungai-Dumai.jpg
(goriau.com)

Laporan Linda Mandasari

RIAUONLINE, PEKANBARU-Perairan sungai Dumai yang bermuara ke selat Rupat digunakan untuk berbagai keperluan, antara lain sebagai alat transportasi, pelabuhan, perikanan.

Pemanfaatan sungai Dumai untuk berbagai kegiatan dari waktu ke waktu terus meningkat. Oleh karena itu peningkatan pemanfaatan sungai Dumai tersebut telah berdampak terhadap penurunan kualitas sungai Dumai. Saat ini Riau online akan membahas mengenai Riau, kualitas perairan muara sungai Dumai, simak ulasannya berikut ini.

Perkembangan kota Dumai

Di sekitar bantaran sungai Dumai, telah memberikan dampak negatif terhadap perairan sungai Dumai. Hal ini mendorong pembangunan di wilayah daratan ditandai dengan adanya peningkatan pembangunan pemukiman, pembangunan sarana prasarana, perkebunan dan industri industri kecil penunjang kegiatan industri utama.

 

Sebagai daerah yang penggunaannya cukup penting dan beragam, maka kondisi lingkungan perairan sungai perlu mendapat perhatian dan penjagaan. Umumnya penurunan kualitas badan air saat ini sudah mencapai tingkat menghawatirkan. Keadaan ini diperparah dengan bertambahnya beban pencemaran yang berasal dari limbah industri dan domestik.

 Limbah cair yang dihasilkan

Riau, Kualitas peraian muara sungai Dumai selanjutnya adalah limbah cair yang dihasilkan. Salah satu limbah cair yang dihasilkan dari proses kegiatan industri dan domestik adalah nitrogen-amonia.



Amonia dalam air permukaan berasal dari urine, tinja serta penguraian zat organik secara mikrobiologi yang berasal dari air alam atau ruangan industri.

Keberadaan nitrogen yang berasal dari limbah industri dan domestik, apabila di badan air dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan eutrofikasi.

Kondisi inilah yang mengakibatkan alga dapat berkembang biak dengan pesat atau blooming. Semakin banyak alga yang tumbuh maka semakin banyak oksigen dalam badan air yang dimanfaatkan untuk pernafasan alga, kondisi tersebut bisa menyebabkan oksigen berkurang. Akibatnya spesies makhluk hidup air akan berkurang sehingga mengganggu ekosistem.

Kualitas perairan dari aspek biologi

Data biota perairan digunakan pada penelitian ini adalah data kelimpahan fitoplankton. Kelimpahan fitoplankton dianalisis saat kondisi perairan surut menuju pasang dan pasang menuju surut.

Kelimpahan fitoplankton tertinggi saat SP terdapat pada ST 15 yaitu 2.000 Ind/L. Posisi ST 15 terletak pada jarak 100 m dari muara sungai. Posisi ST 16 juga berdekatan dengan kawasan mangrove atau lebih dikenal dengan bandar bakau.

Sedangkan kelimpahan terendah terdapat pada ST 4 yaitu 357 Ind/L. Posisi ST 4 berada pada jarak 25 m dari muara sungai. Sedangkan kondisi perairan saat PS kelimpahan fitoplankton tertinggi terdapat pada ST 9 yaitu 1125 Ind/L. Terangkan kelimpahan terendah terletak pada ST 2 yaitu 0 Ind/L.

Nitrogen anorganik terlarut di perairan terdiri dari amonia, dan nitrit. Nitrogen dalam bentuk senyawa anorganik dimanfaatkan oleh tumbuhan menjadi protein nabati selanjutnya dimanfaatkan oleh organisme hewani sebagai pakan.

 

 

Nitrat adalah bentuk utama nitrogen di perairan alami dan merupakan nutrisi utama bagi pertumbuhan fitoplankton yang dihasilkan dari proses oksidasi sempurna senyawa nitrogen di perairan.

Sekian informasi mengenai Riau, Kualitas peraian muara sungai Dumai. Semoga informasi yang telah Riau Online berikan bermanfaat.

Sumber : Fakultas Teknik Universitas Riau

Oleh : Rena Dian Merian, Mubarak, Sigit Sutikno