RIAUONLINE, ROKAN HULU - Seorang pelajar berumur 17 tahun di Tambusai Tengah, Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu, Riau, MA, ditemukan tewas gantung diri di kamarnya, Minggu, 7 November 2021.
Pelajar tersebut mengakhiri hidupnya dengan gantung diri usai permintaannya berupa uang Rp 5 juta untuk membeli telepon seluler (Ponsel) tak diberikan orang tuanya.
"Ibu pelajar tersebut tak mau memberikan uang sesuai permintaan anaknya Rp 5 juta karena pekan lalu sudah dibelikan ponsel, namun dijual lagi," ungkap Kapolres Rokan Hulu, AKBP Eko Wempiyanto Hardjito, Senin (8/11/2021).
Kapolres AKBP Eko Wempiyanto menceritakan, Minggu sore, MA merengek-rengek ke ibunya untuk dibelikan ponsel baru dengan meminta uang Rp 5 juta. Permintaan tersebut dilakukannya di halaman depan rumah.
Ibu pelajar tersebut tak memenuhi keinginan anaknya. Alasannya, tutur lulusan Akpol 2000 tersebut, karena pekan lalu juga sudah dibelikan ponsel, namun kemudian dijual kembali oleh remaja tersebut.
"Saat itu, pelajar tersebut memaksa orang tuanya untuk memberikan uang kepada korban sambil menarik-narik. Orang tuanya ketika itu mengatakan tidak ada punya uang. Lalu si anak mengatakan kepada orang tuanya Jangan nanti mamak nyesal ya," kata mantan Kapolres Kepulauan Meranti tersebut.
Usai mengatakan hal tersebut, MA kemudian masuk ke dalam kamarnya. Ibunya lalu ke rumah tetangga sebelah untuk ngobrol. Saat maghrib, hendak salat, ibu korban pulang ke rumah.
Ia langsung berjalan menuju kamar mandi guna untuk mengambil air wudhu. Sedangkan kakak MA keluar dari dalam kamar hendak ambil air wudhi melewati kamar korban.
"Saat itu, kakak korban membuka gorden pintu kamarnya guna melihat adiknya. Betapa kagetnya kakak korban adiknya sudah gantung diri. Spontan ia berteriak," jelas Eko Wempiyanto.
Orang tua pelajar tersebut kemudian memotong tali tambang yang digunakan untuk gantung diri untuk dibawa ke ruang tamu.