Tim Pengawas Disdik Kota Pekanbaru Dapati Sekolah Abaikan Prokes

Pembelajaran-tatap-muka17.jpg
(Laras Olivia/Riau Online)

RIAUONLINE, PEKANBARU-Para peserta didik tidak boleh pulang secara serentak guna mencegah terjadinya kerumunan. Mereka harus keluar kelas secara terpisah usai pembelajaran tatap muka.

 

Tim pengawas Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru mendapati sekolah yang abai terhadap kerumunan peserta didik sepulang sekolah. Sekolah mestinya memiliki petugas khusus guna mengawasi alur kepulangan peserta didik. 

 

Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Ismardi Ilyas menyebut, pihak sekolah harus memastikan peserta didik menjaga jarak selama menanti jemputan. Para peserta didik juga harus punya jalur masuk dan keluar yang berbeda. 

 

"Kita sudah beri peringatan ke sekolah yang abaikan prokes, jangan sampai ada kerumunan sepulang sekolah," terangnya, Sabtu 23 Oktober 2021.

 



Menurutnya, sekolah tidak boleh abai terhadap penerapan protokol kesehatan. Mereka yang abai bakal mendapat teguran dari dinas sehingga menjadi catatan dari dinas pendidikan. 

 

Ismardi mengatakan, sekolah harus menyiagakan beberapa orang guru sebagai tim satgas sekolah. "Harus ada beberapa guru, jangan cuma satu guru mengawasi. Maka tim satgas sekolah harus dioptimalkan," jelasnya. 

 

Dirinya menegaskan bahwa saat ini situasi pembelajaran tatap muka terbatas masih terkendali. Ia memastikan tidak ada guru atau peserta didik yang terkonfirmasi positif Covid-19. 

 

 

"Untuk saat ini masih terkendali, kalau ada kasus tentu harus tertuang dalam jurnal," tegasnya. 

 

Mayoritas sekolah negeri tingkat SD dan SMP sudah menerapkan pembelajaran tatap muka terbatas dengan penambahan durasi menjadi empat jam. Sedangkan sejumlah sekolah swasta masih belum menambah durasi.