RIAUONLINE, PEKANBARU-Sosok Budayawan Riau yang memegang erat hukum adat telah berpulang ke pangkuan ilahi, Rabu 13 Oktober 2021. Kepergiannya menyisakan duka mendalam bagi masyarakat Riau.
Sebelum almarhum mengenbuskan napas terakhir, di dalam masa-masa sakitnya beliau masih bicara tentang perjuangannya.
Hal ini disampaikan Adik kandung almarhum Datuk Al Azhar, Alang Rizal.
"Beliau sempat bilang, kalau masyarakat adat tidak bekerja. Di tempat yang kita perjuangkan itu, bagaimana mereka mau makan," ujarnya kepada riauonline.co.id, usai pemakaman.
Alang Rizal mengaku masih melihat semangat juang abang kandungnya tersebut. "Saya berpikiran apa yang beliau sampaikan itu adalah pesan kepada kawan-kawan seperjuangannya. Apa yang sudah beliau perjuangkan itu hendaknya tetap dilakukan," paparnya.
Sosok Datuk Al Azhar dikenal sebagai tokoh kebudayaan dan tokoh adat yang bersahaja dan berkontribusi besar di Riau. Namun tak hanya itu, di luar jawatannya, ia pun dikenal sebagai sosok berwibawa.
Datuk Al Azhar turut serta menyuarakan Riau Merdeka kepada pemerintah pusat sebagai bentuk protes atas eksploitasi migas, pada gerakan yang dilakukannya ini membuat Riau berhak atas Dana Bagi Hasil (DBH) Migas sebanyak 15 persen dari total keuntungan.
Al Azhar kerap kali memberikan reaksi keras ketika ada hak masyarakat Riau yang telah dirampas. Ia juga aktif dalam Kelompok Kerja Perhutanan Sosial Bersinergi dengan pemerintah pusat.
Hal inilah yang banyak disampaikan oleh tokoh yang melepaskan kepergian Datuk Al Azhar. Salah satu rekan sejawatnya asal Rokan Hulu, Yuherman Yusuf.
"Almarhum ini orang yang amat peduli dengan masyarakat, termasuk orang-orang kampungnya. Bahkan sebelum ia berpulang ia sempat bertanya siapa yang menjadi Ketua Himpunan Keluarga Rokan Hulu. Begitulah pedulinya dia," ujar Yuherman Yusuf.
Datuk Al Azhar yang berasal dari Talikumain, Tambusai, Rokan Hulu ini tak pernah lupa dengan kampung halamannya. Secara kelembagaan, ia berperan sebagai Ketua Dewan Penasehat Himpunan Keluarga Rokan Hulu maupun sebagai tetua masyarakat sebagai pemberi tunjuk ajar.
Tak hanya itu, Yuherman Yusuf yang juga penasehat Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) mengatakan, almarhum sempat mengantarkan kontingen atlet PON XX Papua.
"Almarhum pun masih sempat menyempatkan diri melepas atlet. Waktu itu beliau memberikan semangat. Semangat beliau masih terpancar kepada kita," pungkasnya.