RIAU ONLINE, PEKANBARU-Awal pekan ini seluruh SDN memulai belajar tatap muka secara terbatas usai mendapat rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru. Satu di antaranya SD Negeri (SDN) 110 Pekanbaru.
Pantauan riauonline.co.id, para peserta didik mulai berdatangan ke sekolah, Senin 13 September 2021. Satu persatu peserta didik jalani pemeriksaan suhu tubuh usai diantar oleh orangtuanya.
Hari ini perdana mereka mendatangi sekolah selepas pemberlakuan PPKM level 3 di Kota Pekanbaru. Pihak sekolah pun mempersiapkan fasilitas mendukung protokol kesehatan seperti alat pemeriksa suhu tubuh, tempat cuci tangan hingga hand sanitizer.
Satu murid kelas 1, Putri tampak serius memerhatikan pemaparan gurunya di depan kelas. Dirinya tidak mengenakan seragam putih merah saat hari pertama belajar tatap muka.
"Senang bisa belajar dan bertemu dengan teman-teman. Belajar di kelas jadi lebih semangat," ucapnya.
Guru SDN 110 Pekanbaru, Hairani menyebut, mereka belum memiliki seragam lantaran selama ini hanya belajar secara online. "Jadi kebanyakan dari mereka memang belum punya seragam, sebab selama ini belajar online," jelasnya.
Menurutnya, pihak sekolah tidak memaksa murid yang masih kelas satu untuk memakai seragam. Mereka tetap mempersilahkan murid yang belum memiliki seragan untuk ikut belajar tatap muka terbatas.
Dirinya hanya mengingatkan orangtua murid agar anak-anaknya bisa memakai pakaian yang rapi dan sopan. Ia mengaku tidak memaksa para murid untuk segera membeli seragam.
"Kalau belum ada seragam ya tidak masalah, tapi saat belajar di sekolah memakai pakaian rapi dan sopan," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa kelas untuk belajar tidak ada perbedaan. Pihak sekolah membagi dua sesi belajar dalam sehari. Satu sesi belajar durasinya selama dua jam. Sesi pertama yakni pukul 07.30 WIB hingga pukul 09.30 WIB.
Kemudian sesi kedua pada pukul 10.00 WIB hingga 12.00 WIB. Satu kelas berisi 13 hingga 18 murid selama belajar tatap muka terbatas ini. Mereka menggunakan enam kelas dalam satu sesi belajar. "Jadi satu kelas kita bagi dua, satu kelas ada 13 hingga 18 orang," jelasnya.
Pihaknya juga menyiagakan tim satgas untuk mengawasi penerapan protokol kesehatan. Mereka juga memastikan tidak ada kendala karena pihaknya sudah melakukan persiapan jelang belajar tatap muka.
Secara keseluruhan total ada 661 orang peserta didik di sekolah itu. Mereka hanya belajar dua kali dalam seminggu.