RIAU ONLINE, PEKANBARU-Gubernur Riau Syamsuar mengatakan untuk saat ini Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Riau Petroleum yang ditunjuk ikut mengelola Participating Interest (PI) 10 persen dari Blok Rokan.
Ia juga menegaskan bahwa jajaran pengurus di PT Riau Petroleum baik anak perusahaan juga sudah lengkap.
"Sudah lengkap. Anak perusahaan pun sudah lengkap. Tunggu saja lah Minggu depan kami akan rapat dengan para Walikota, Bupati," kata Syamsuar di Kediaman Dinas Gubernur, Jumat, 03 September 2021.
Dia melanjutkan untuk pembahasan mengenai PI lebih lanjutnya harus menunggu hasil studi dulu.
"Iya, PI nanti minggu depan kami bahas PI, masih ada tahapannya. Pertama nanti kita masih melakukan studi pelamparan dari produksi-produksi migas yang ada di lima daerah ini," ujarnya.
Sambungnya, hasil studi itulah nanti yang dijadikan bahan laporan kepada lima daerah wilayah kerja Blok Rokan.
"Jadi studi itu nanti kita serahkan kepada lembaga perguruan tinggi. Mereka nanti akan menyampaikan laporan kepada semua pemilik ini," ungkapnya.
"Agar nanti dari situ lah baru tahu kita berapa nanti bagi hasil persentase masing-masing. Jadi belum bisa kita serta merta kita sekaran sudah tahu," imbuhnya.
Pihaknya bersama kepala daerah wilayah kerja Blok Rokan akan menggelar pertemuan pekan depan.
"Iya kabupaten penghasil yang masuk wilayah kerja Blok Rokan," pungkasnya.
Seperti diketahui, ada lima daerah yang masuk dalam pengelolaan hamparan migas Blok Rokan, yaitu Kampar, Rokan Hulu, Siak, Bengkalis, dan Rokan Hilir.
Dimana alih kelola Wilayah Kerja Blok Rokan dari PT CPI ke PT PHR sudah dilakukan pada 09 Agustus 2021 lalu.