Penggali Makam Covid-19 di TPU Tengku Mahmud Menunggu Insentif

Penggali-kubur4.jpg
(RAHMADI DWI/Riau Online)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Belasan petugas gali makam di pemakaman khusus pasien Covid-19 Kota Pekanbaru masih menanti insentif. Para petugas gali makam belum mendapat insentif dari bulan Mei hingga Agustus 2021.

Ada empat bulan lagi insentif yang belum mereka peroleh. Para penggali makam Covid-19 baru menerima insentif dari Januari hingga April 2021.

Para penggali makan tersebut harus siap 24 jam karena jenazah Covid-19 datangnya tidak menentu. Tidak peduli cuaca terik maupun hujan. Pekerjaan penuh risiko tetap harus dilakukan.

Total jumlah petugas gali makam sesuai dengan Surat Keputusan Wali Kota Pekanbaru mencapai 15 orang. Mereka yang siaga setiap harinya berjumlah enam orang petugas. Petugas juga berbagi tugas sesuai kondisi yang ada.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Pemukiman (Perkim) Kota Pekanbaru, Ardani menyebut, para petugas gali makam berstatus tenaga hari lepas atau THL. Satu hari gajinya mencapai Rp 72.000.



Sementara, katanya, insentif yang ada merupakan bayaran di luar gaji. Mereka menerima hanya saat bertugas memakamkan jenazah pasien Covid-19.

"Jadi mereka mendapat insentif per hari kejadian, bukan per jenazah. Kalau tidak ada memakamkan jenazah Covid-19, mereka cuma mendapat gaji saja. Ini sedang kita ajukan untuk insentif yang belum dibayarkan, kita memahami tugas mereka berat," terangnya Rabu, 1 September 2021.

Menurutnya, besaran insentif mencapai Rp 200.000 per hari untuk setiap aktivitas pemakaman jenazah. Jumlah insentif yang sama walau memakamkan lebih dari satu jenazah pasien Covid-19.

"Kita tidak tahu kapan harus memakamkan. Pernah mereka tugas dinihari atau subuh. Maka selama pandemi ini, kita berin insentif di luar gaji," terangnya.

Ardani menegaskan, hanya petugas gali makam di TPU Tengku Mahmud yang menerima insentif. Mereka mendapat insentif karena membantu pemakaman bagi jenazah pasien Covid-19.

"Jadi kita tegaskan hanya petugas gali makam yang memperoleh insentif, tidak ada yang lain," tegasnya.