(istimewa)
Senin, 30 Agustus 2021 08:28 WIB
Editor: Joseph Ginting
(istimewa)
RIAU ONLINE, KOTAWARINGIN BARAT-Prasetyo Budi, warga Desa Sungai Kuning, Kecamatan Pangkalan Banteng, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah tega menyiksa anak kandungnya karena lauk.
Akibat penganiyaan tersebut, bocah berusia 8 tahun itu mengalami luka di bagian kepala, gigi rontok, patah bagian tangan kiri, memar di bagian dada, memar bagian punggung dan bekas cakaran di bagian leher.
Peristiwa nahas itu terjadi pada hari Sabtu (21/8/2021), saat tersangka Prasetyo Budi pulang dari kerja ingin makan siang. Saat itu tersangka sudah mengambil nasi dan sayur.
Lalu pelaku hendak mengambil ikan yang ternyata tinggal kepalanya saja. Tersangka pun marah, mendatangi korban dan langsung menyiksa anak kandungnya sendiri dengan cara menendang perut korban dengan lutut.
Bocah laki-laki yang masih berumur 8 tahun itu disiksa sampai muntah darah. Korban terjatuh ke lantai dan tersangka kembali menginjak kaki korban sebelah kanan serta menjewer kupingnya dengan kuat.
Tak hanya itu saja, tersangka kembali memukul rahang korban sehingga gigi korban patah dan mencakar leher korban.
Baca Juga
Dari pengakuan korban, ayahnya sudah sering melakukan penganiayaan. Setiap melakukan penganiyaan korban diancam agar tidak melaporkan ke orang lain.
Apabila ada yang tanya tentang luka di bagian tubuhnya, korban disuruh bilang jatuh dari sepeda. Sang anak ini hanya tinggal bersama sang ayah, sedangkan ibunya sudah pisah.
Penganiyaan ini terungkap ketika guru sekolah korban menelpon neneknya kalau cucunya habis dipukuli ayahnya sendiri.
Neneknya langsung mendatangi dan melihat kondisi cucunya banyak luka di tubuhnya dan melaporkan ke Polsek Pangkalan Banteng.
Kapolres Kotawaringin Barat AKBP Devy Firmasnyah mengatakan, korban masih di bawah umur. "Korban mendapatkan penganiayaan dari orang tua kandungnya. Tersangka diancam 5 tahun penjara," kata Kapolsek, Senin (30/8/2021) dikutip dari sindonews
Sementara itu, tersangka Prasetyo mengatakan, dirinya melakukan itu karena kesal, mau makan ikan tapi tinggal sedikit.
Dia menduga anaknyalah yang memakan ikan tersebut. Baca juga: Begini Kehidupan Bocah Korban Penyiksaan Ibu Angkat di Tangsel
Atas kejadian itu, Kapolres Kotawaringin Barat mendatangi rumah korban untuk memberikan bantuan sembako dan uang kepada korban. Saat ini korban mengalai trauma atas kejadian yang dialaminya.