DPRD Riau: Belum Sanggup Kelola, Riau Petroleum Jadi BUMD Penyalur

Karmila-Sari8.jpg
(Sigit Eka Yunanda/Riau online)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Wakil Ketua Komisi III, Karmila Sari mengatakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT. Riau Petroleum sudah disepakati akan mengelola Participating Interest atau PI 10 persen blok rokan.

"Kalau penunjukan perusahaan kita sudah sepakati Riau Petroleum karena secara jenis usaha mereka ada itu di aktenya, syaratnya memenuhi," ujar Karmila, Selasa, 24 Agustus 2021.

Meski disebut belum bisa berperan sebagai BUMD pengelola, Riau Petroleum disebutnya bisa memulai sebagai BUMD penyalur.

"Walau pergerakannya belum untuk pengelolaan tapi kan ada istilahnya BUMD penampung atau penyalur. Secara izin usaha, jenis usaha mereka terkategori bisa menerima PI. Nanti dibentuk anak perusahaannya," jelas Karmila.

Karmila menyebut, akan dibentuk anak perusahaan tergantung wilayah hamparan blok rokan, seperti Riau Petroleum Rokan, Riau Petroleum Siak dan sebagainya.



Meski modalnya belum cukup untuk menjadi BUMD pengelola, Karmila menyebut Riau Petroleum bisa memutar modal dari peran sebagai BUMD penyalur.

"Bicara sebagai penyalur kita sudah terpenuhi, tetapi mengelola satu blok itu lain cerita. Nanti bisa dimanfaatkan dari dana PI, tergantung perusahaan dan Pemprov," ujar Karmila.

Terkait permasalahan terbatasnya modal ini, Karmila menyebut memang belum ada rencana penyertaan modal tambahan ke Riau Petroleum di program legislasi APBD 2022 nanti.

"Kalau penyertaan modal nanti kita lihat di prolegda, tapi sejauh ini masih diprioritaskan Jamkrida dan Bank Riau,"

Ia menyebut pemanfaatan Riau Petroleum tidak harus pengelolaan. Sebagai penerima PI, Riau Petroleum bisa memanfaatkan sumur tuanya atau bisnis penunjang. Tergantung kemampuan dan prioritas kerja.

Secara umum ia mengatakan penunjukan BUMD ini sudah beres, tinggal mengkoordinasikan lima kabupaten yakni Rokan Hilir, Siak, Bengkalis, Rokan Hulu dan Kampar.

Selain itu pula saat ini tengah dilakukan peyelesaian sebelas syarat ke Kementerian ESDM.

"Semoga cepat selesai dan PI ini bisa segera dimanfaatkan untuk kepentingan Riau," tutup Karmila.