RIAUONLINE, PEKANBARU - Pandemi Covid-19 masih berlangsung hingga kini di Kota Pekanbaru. Kondisi ini membuat Pemerintah Kota (pemko) Pekanbaru kembali melakukan pergeseran dalam APBD 2021. Namun belum ada kepastian total anggaran yang tersedia untuk penanganan Covid-19.
"Angkanya belum kita sampaikan, kemungkinan bergeser hampir Rp200 miliar yang bergeser," terang Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Muhammad Jamil, Selasa 17 Agustus 2021.
Saat ini pemko tengah melakukan penghitungan terhadap kebutuhan anggaran. Apalagi ada sejumlah tunda bayar yang mesti segera dibayarkan tahun ini. Mereka sedang merinci kebutuhan anggaran yang bergeser untuk tahap kedua ini.
Adanya pergeseran anggaran ini sesuai arahan dari Wali Kota Pekanbaru. Jamil menyebut, pergeseran anggaran ini untuk memenuhi kebutuhan dalam penanganan Covid-19 dan vaksinasi.
"Kita berupaya untuk memenuhi anggaran penanganan Covid-19, baru anggaran untuk kegiatan lainnya," ucapnya.
Awal tahun 2021 pemerintah kota sudah melakukan pergeseran anggaran sebesar Rp 100 miliar lebih. Anggaran ini mayoritas untuk penanganan Covid-19 di sektor kesehatan.
Lebih lanjut Jamil mengatakan, anggaran penanganan Covid-19 yang terealisasi dari pergeseran anggaran yang pertama sudah mencapai 50 persen. Realisasi ini tercatat di instansi terkait hingga Juni 2021 lalu.
Kebanyakan realisasi anggaran ini untuk penanganan di sektor kesehatan. Ada juga anggaran selama PPKM di sejumlah instansi yakni Satpol PP Kota Pekanbaru, Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru dan BPBD Kota Pekanbaru.
"Jadi mayoritas untuk anggaran kesehatan hingga untuk isolasi terpusat di Rusunawa Rejosari hingga instentif bagi nakes," ulasnya.
Menurutnya, anggaran penanganan Covid-19 di sektor kesehatan jadi prioritas agar bisa lebih optimal. Dirinya juga mendorong agar Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru bisa menggesa percepatan realisasi anggaran penanganan Covid-19 di sektor kesehatan.