RIAU ONLINE, PEKANBARU-Proses penelusuran kontak erat kasus Covid-19 di Kota Pekanbaru masih belum optimal. Tim Satgas Covid-19 baru bisa menelusuri empat kontak erat dari satu pasien positif dalam sehari.
Kondisi ini karena keterbatasan tim yang bertugas melakukan penelusuran. Tim satgas gabungan mestinya bisa melakukan penelusuran terhadap 15 kontak erat dari satu pasien Covid-19 dalam sehari.
Penyebab lainnya, jumlah petugas gabungan dari puskesmas, babinsa dan babinkantibmas masih terbatas. Jumlahnya masih belum mencukupi target penelusuran kontak erat setiap harinya.
"Kini hanya bisa kita telusuri sebanyak 4 orang kontak erat, padahal dengan kondisi PPKM level 4 kita harus bisa menelusuri telusuri 15 hari," terang Wakil Wali Kota Pekanbaru, Ayat Cahyadi.
Ia mengatakan, tim di setiap puskesmas yang ada saat ini belum mencukupi. Maka, ada rencana tim satgas bakal membuat pos tersendiri untuk percepatan tes dan penelusuran.
"Tim satgas juga berupaya menyiapkan sarana untuk mendukung pendataan kontak erat," jelasnya.
Politisi PKS menyebut tim satgas di lapangan membutuhkan tambahan tenaga membantu proses penelusuran kontak erat. Mereka juga membutuhkan tim IT data untuk mendukung input data kontak erat.
Ada 100 orang mahasiswa menjadi tim IT untuk mendukung proses pendataan di 21 puskesmas. Kemudian, mahasiswa perawat menjadi tim relawan untuk membantu proses penelusuran kontak erat.
"Jadi kita dibantu kalangn kampus dalam optimalkan penelusuran kontak erat," ujarnya.
Ayat mengajak semua pihak membantu upaya menurunkan kasus Covid-19. Tim satgas berupaya agar Kota Pekanbaru bisa menurunkan jumlah kasus Covid-19.