RIAU ONLINE, PEKANBARU-Perpanjangan pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 tahap 3 telah berlangsung tiga hari. Pemberlakuannya bakal berlanjut hingga tanggal 23 Agustus 2021.
Aktivitas masyarakat Kota Pekanbaru pun dibatasi. Ada sejumlah penyekatan jalan guna membatasi mobilitas masyarakat dan menghindari potensi kerumunan.
Hal ini dirasakan oleh banyak pihak tak terkecuali para drivel ojek online (ojol). Mereka mengaku kewalahan menghadapi situasi ini. Sejumlah penyekatan ruas jalan membuat mereka terpaksa memutar jauh.
Satu di antaranya, Rudi. Pria yang bekerja sebagai driver ojol terpaksa berada di rumah saja untuk sementara. Biasanya ia bisa beraktivitas dengan lancar. Namun karena adanya penyekatan, akses jalan menjadi sulit.
"Biasanya banyak terima orderan, tapi selama PPKM ini cukup berdampak lah. Kita jadi sulit juga lewat jalan biasa, muter-muter abis bensin," katanya kepada riauonline.co.id.
Rudi khawatir malah merugi lantaran sepi orderan satu pekan ini. Padahal ia bekerja sebagai driver ojol untuk membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sedangkan saat PPKM dirinya harus terpaksa di rumah sementara waktu.
"Sekarang karena PPKM jadi jarang ngojek, karena masih PPKM makanya banyak di rumah aja," terangnya.
Rudi biasa mangkal di kawasan sekitar Jalan Jenderal Sudirman. Ia memilih mangkal di sana lantaran banyak orderan penumpang atau pesan antar barang setiap harinya.
Ia menyebut, penyekatan terjadi hampir di setiap jalan protokol. Padahal rata-rata orderan melewati jalan protokol Kota Pekanbaru. Akibatnya waktu antar pesanan atau penumpang jadi lebih lama dibanding saat hari normal.
Dirinya harus mencari jalur alternatif yang membuat jarak tempuh lebih jauh. Padahal ongkos yang dibayarkan tetap di harga normal. Sedangkan pengeluaran bahan bakar lebih besar akibat mencari rute alternatif.
Kondisi tersebut membuatnya enggan menerima orderan dan memilih banyak di rumah ketimbang harus memutar jalan selama PPKM level 4. Jumlah orderan setiap harinya juga cenderung menurun.