RIAU ONLINE, PEKANBARU- Gubernur Riau Syamsuar menyampaikan ada lima pokok bahasan yang menjadi perhatian serius pemerintah pusat dalam Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah di Provinsi Riau secara virtual, pada Rabu, 28 Juli 2021 di Gedung Daerah Balai Serindit.
Ia menyebut rapat ini dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
"Kami baru selesai mengikuti rapat koordinasi yang dipimpin oleh Bapak Menko Maritim dan Investasi berkenaan dengan percepatan infrastruktur dan pengembangan wilayah di Provinsi Riau," kata Syamsuar, Rabu, 28 Juli 2021.
Dia menuturkan setidaknya ada lima pokok bahasan yang menjadi fokus pusat untuk Riau sampai tahun 2024 mendatang.
"Pokok bahasan ada lima yang disampaikan. Tadi Menko Maritim, diikuti oleh beberapa menteri yaitu Menteri Bappenas, Menteri Desa, Menteri Perhubungan, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri ESDM, Menteri Pertanian, Menteri PUPR, Dirjen Bangda dari Kemendagri," jelasnya.
Menurut Syamsuar pembahasan yang dilakukan mulai dari pembangunan jalan tol. "Adapun hal hal yang dibahas pertama mengenai jalan tol berkenaan dengan jalan tol antara Pekanbaru- Rengat dan Jambi," bebernya.
Kemudian, berkenaan dengan jalan tol antara Pekanbaru-Kandis-Dumai, serta Dumai-Simpang Sigambal-Rantau Prapat.
"Kedua adalah konektivitas kereta api Rantau Prapat-Duri-Pekanbaru. Ini juga tentunya menjadi program pemerintah yang akan dilaksanakan. Ketiga, Dermaga Roro Dumai-Malaka khususnya. Tadi kami diminta oleh Menteri Perhubungan agar pelabuhan yang sekarang milik provinsi dapat dihibahkan pada menteri perhubungan," ungkap gubernur.
"Saya langsung menjawab, dan menyetujui, karena Pak Menteri Perhubungan mengatakan asal dihibahkan kami langsung kerjakan. Ini dalam rangka pembangunan Roro Dumai-Malaka," imbuhnya.
Keempat, berkenaan dengan migas ini disampaikan oleh Menteri ESDM. "Migas tadi disinggung upgrading kilang-kilang eksisting yang ada di Dumai. Termasuk pembangunan transmisi pipa gas dari Sungai Mangkeh ke Dumai. Ini juga merupakan lintas provinsi antara Riau dan Sumatera Utara," ujarnya.
Kelima berkaitan dengan SDA dan Rekayasa pantai. "Ini berkaitan dengan integrasi pelabuhan perikanan (fish) disampaikan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan. Kami usulkan seperti adanya pembangunan pelabuhan di Bagan Siapi-Api," jelasnya.
"Termasuk juga pembangunan Fish Market di Dumai, pembangunan budidaya udang 1.000 hektar di Dumai, dan juga ada di Selat Panjang, Kepulauan Meranti," pungkasnya.