Kisah Pilu Penggali Makam Covid-19 di Pekanbaru, 4 Bulan Belum Terima Insentif

penggali-kubur.jpg
(RAHMADI/ RIAUONLINE)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Terhitung empat bulan insentif penggali makam Covid-19 tak kunjung dibayar Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru.

Namun penggali makam Covid-19 tanpa kenal lelah tetap menjalani tanggung jawabnya memakamkan jenazah pasien Covid-19.

Salah satunya Subhan Zain, bersama penggali makam lainnya, tetap menjalankan ugas sebagaimana mestinya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tengku Mahmud, Kecamatan Rumbai, Pekanbaru.

Subhan menceritakan, sejak bulan April 2021 hingga saat ini ia dan rekan lainnya tak kunjung menerima insentif penggalian makam pasien Covid-19 dari Pemerintah Kota Pekanbaru.

“Untuk insentif dari bulan April 2021 belum cair, masuk empat bulan. Kemarin itu dibayar dari bulan Oktober 2020 sampai Maret 2021 kira-kira Rp 15 juta,” terang Subhan Zein, Minggu, 11 Juli 2021.



Subhan menjelaskan, setiap harinya ada empat jenazah Covid-19 yang harus ia makamkan.

“Tiap hari minimal ada empat yang dimakamkan, kalau hari ini ada empat sekali datang. Tadi sudah disiapkan enam lubang makam. Dalam satu hari itu biasanya kita siapkan tujuh lubang makam,” tuturnya.

Setiap harinya, lima orang penggali makam korban Covid-19 harus siap siaga jika sewaktu-waktu mobil ambulans tiba membawa jenazah Covid-19 ke TPU.

“Sering kami menguburkan dalam kondisi hujan, sekarang penggali yang aktif ada lima orang. Kita kerja di sini siang dan malam 24 jam harus standby,” kata Subhan.

Sejak pandemi Covid-19 muncul di Riau, sudah lebih dari satu hektar lahan digunakan untuk makam korban Covid-19 di kawasan TPU Tengku Mahmud.

“Untuk lahan di sini sudah terpakai lebih dari satu hektar,” pungkasnya.

Dirinya berharap kepada Pemko Pekanbaru untuk lebih memerhatikan nasib para penggali makam Covid-19.

<iframe src="http://www.youtube.com/embed/YA7orqURKUU" frameborder="0" width="425" height="350"></iframe>

“Harapannya mudah-mudahan insentif lebih lancar, karena sekarang hampir semua belum dibayar insentifnya, untuk kebutuhan sehari-hari mau tidak mau harus dicukupkan, sedangkan kebutuhan vitamin tidak tercukupi,” ungkapnya.