RIAU ONLINE, PEKANBARU-Anggota Komisi V DPRD Riau, Marwan Yohanis menyebut rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sembako sangat tidak berpihak ke masyarakat.
"Memberikan pajak sembako kebutuhan dasar masyarakat, jika ada yang berfikir demikian saya rasa orang itu sudah berhenti mencintai negara ini dan rakyatnya," ujar Marwan, Selasa, 15 Juni 2021.
Kenaikan pajak yang disebut untuk meningkatkan pemasukan negara ini disebut Marwan bukanlah langkah solutif. Seharusnya pengelolaan potensi negara lah yang dimaksimalkan.
"Sebetulnya Indonesia ini kaya dengan sumber daya alam, kaya sumber daya manusia. Bagaimana mengelola potensi ini bisa menjadi nilai ekonomi," jelas anggota legislatif asal Kuansing ini.
Ia menjelaskan salah satu contohnya sejak dulu Indonesia ini ditumbuhi karet, tapi sampai hari ini di daerah-daerah yang ditumbuhi karet belum ada membuat industri yang berbahan dasar karet. padahal, kalau hal tersebut akan meningkatkan nilai tambahnya. Ada tenaga kerja yang terserap.
"Tapi itu tidak terjadi. Justru kita asik beli dari luar, impor, impor, impor, bulok kita isinya beras Vietnam dan India, kenapa tak ada dari negara yang subur ini? tentu ada yang salah urus," ungkap Marwan kesal.
Menurutnya hal ini kontraproduktif dengan upaya negara yang ingin mengatasi masalah defisit.
"Naikkan BBM, pajaki rakyat, jangan-jangan nafas saya bentar lagi dipajak. Mbok ya kreatif," tambahnya.
Ia menegaskan menolak rencana kenaikan tersebut yang menurutnya menyiksa masyarakat yang juga tengah dilanda kesulitan akibat pandemi Covid 19.
"Bukan menolak lagi, itu sama saja membunuh rakyat pelan-pelan. sudahlah corona, ini mau dipajaki pula," tegas Marwan.