Bahan Pokok Mahal Pasca Lebaran, DPRD Pekanbaru Panggil Disperindag

bahan-pokok.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Ketua Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, Fathullah memantau pasca lebaran Idul Fitri 1442 H harga bahan pokok mengalami lonjakan. Pihaknya akan segera memanggil Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kota Pekanbaru.

"In syaa Allah, Senin akan kita panggil Disperindag untuk menstabilkan harga-harga bahan pokok yang ada di Pekanbaru. Terutama harga cabe, daging, dan juga ayam yang luar biasa naiknya sekarang," katanya.

Fathullah mengatakan, saat hearing atau Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Disperindag nantinya, pihaknya berkomitmen akan bekerja sama dengan Disperindag Kota Pekanbaru untuk membenahi harga bahan pokok yang melonjak naik.

Salah satunya kata dia, dengan mengadakan pasar murah.

"Jadi kita mengadakan pasar murah di Pekanbaru supaya harga barang-barang pokok itu akan menjadi stabil lagi," pungkasnya.



Diberitakan sebelumnya, Masih dalam suasana lebaran idul fitri 1442 Hijriyah kali ini, beberapa harga bahan pokok masih mengalami kenaikan. Hal ini seperti pantaun RIAUONLINE.CO.ID di pasar Selasa Panam, Selasa, 18 Mei 2021. Salah satu bahan pangan yang mengalami kenaikan signifikan adalah cabe rawit.

“Cabe rawit naik. ¼ kilonya yang ini 8 ribu, yang rawit ini 9 ribu. Emang dari sananya kak, bukan kami yang ngambil untung besar,” jelas Inur sambil menunjuk dua cabe rawit. Untuk cabe hijau sendiri, ¼ kilonya dibandrol dengan harga Rp.6000.

Harga bawang merah sendiri, untuk ukuran besar, ¼ kilonya Rp.6000, sedangkan ukuran sedang Rp.5000. Harga bahan pangan berupa tahu dan tempe tidak mengalami kenaikan. Untuk tahu dibandrol dari harga Rp 2000 hingga Rp 5000 tergantung banyaknya jumlah tahu yang diambil.

Begitu juga dengan harga tempe. Jika mengambil tempe berukuran kecil, maka harganya Rp 2000, sedangkan yang berukuran besar seharga Rp 3000. Untuk jenis sayuran seperti bayam, kangkung, harga disetiap penjual beragam. Ada yang menjual Rp. 3000/ikat dan jika mengambil dua ikat, maka dibandrol dengan harga Rp 5000.

Ada juga penjual sayur yang menjual tiga ikat dengan harga Rp 5000. Untuk harga telur juga mengalami kenaikan. Biasanya telur berukuran kecil bisa dibandrol dengan harga Rp 19.000, tapi saat ini harganya sudah Rp.20.000. Harga telur beragam, tergantung besar telurnya mulai dari harga Rp.20.000 hingga Rp.23.000.

“Ayam ukuran besar perkilonya Rp 33 ribu dek. Yang ukuran kecil, Rp 35 ribu,” jelas Andi yang tengah sibuk memotong ayam jualannya.

Untuk harga ikan nila, perkilonya Rp 25 ribu. “Serba mahal, apalagi pandemi gini. Kalau nggak dibeli, nggak makan pula,” pungkas salah seorang pembeli, Neneng.