RIAUONLINE, PEKANBARU-Anggota Komisi V DPRD Riau, Makmun Solihin menyebut salah satu penyebab belum meratanya pendidikan di Riau adalah distribusi guru berkualitas yang tidak merata ke daerah-daerah.
“Guru-guru yang berkualitas menumpuk di daerah-daerah yang besar seperti Pekanbaru, ini memang menjadi masalah," ujar Makmun, Senin, 3 Mei 2021.
Ia mengambil contoh di Meranti dimana kualitas prasarana sekolah kurang memadai sehingga guru-guru enggan ditempatkan kesana.
“Guru-guru juga tidak mau diterjunkan ke daerah pinggiran atau terpencil. Kita lihat di Meranti, kondisi sekolahnya begitu, guru-guru yang punya kompetensi setara dengan Pekanbaru jarang disana,” ungkap Makmun.
menurutnya harus ada keberanian dari Kepala Dinas Pendidikan untuk menempatkan guru berkualitas ke daerah sehingga sebaran kualitas pendidikan lebih bagus.
“Menurut saya harus ada keberanian untuk mengambil langkah itu.
Kita tahu daerah-daerah terpencil yang fasilitasnya tidak sebagus Pekanbaru juga membutuhkan guru-guru yang berkualitas,” jelasnya.
Meski demikian ia mengakui permasalahan penempatan guru ini kompleks sekali. Terlebih lagi ada guru-guru senior yang tidak mau ditempatkan di daerah. Terlebih lagi apabila ia memiliki koneksi sana-sini biar sehingga sulit dipindah.
“Makanya kalau kepala dinas dan jajarannya berani dan tegas ini akan berubah. Tapi kalau kepala Dinasnya dengan guru yang barangkali lebih senior dibandingkan dia tidak berani berbuat apa-apa ya sama saja,” ungkap politisi PDIP tersebut.
Menurutnya hal ini memang sudah dilakukan namun belum luas dan menyasar. ia ingin ada pertukaran antara guru di kota dan daerah pesisir.
“Sudah dilakukan tetapi skupnya masih kecil. Saya ingin guru yang ada di Meranti ditukar ke Pekanbaru sehingga ada adaptasi dengan sekolah modern. Saat sudah bisa baru diterjunkan ke daerah lain,”
Ia menegaskan jika memang ingin pertumbuhan kualitas pendidikan lebih merata maka salah satu solusinya adalah pemerataan kualitas guru.
“Kalau kita ingin menghilangkan istilah sekolah negeri unggulan maka harus sama (kualitas pendidik),” tegas Makmun.