Gelontorkan Rp 13 Miliar "Jinakkan" Banjir, Kota Pekanbaru Kok Masih "Berkuah"

Banjir-Perumahan-Pesona-Harapan-Indah16.jpg
(DEFRI CANDRA /Riau Online)

RIAUONLINE, PEKANBARU- Penanganan banjir di Kota Pekanbaru ternyata butuh anggaran ratusan miliar rupiah. Pemerintah Kota Pekanbaru butuh anggaran Rp 180 miliar untuk menuntaskan permasalahan banjir.

 

Seperti diungkapkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution, dibutuhkan anggaran Rp 180 miliar. Mereka mesti anggarkan Rp 18 miliar setiap tahunnya dalam sepuluh tahun.

 

Namun, permasalahan banjir di Kota Pekanbaru masih belum kunjung teratasi. Satu permasalahan banjir yakni pendangkalan sungai.

 

Satu sungai yang mengalami pendangkalan adalah Sungai Sail. Luapan sungai itu menyebabkan banjir di pemukiman masyarakat dalam beberapa bulan ini.

 



Indra menyebut, proses normalisasi sungai sudah dikordinasikan dengan Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) II. Ia menyebut dari sisi kewenangan Sungai Sail adalah kewenangan BWSS.

 

"Kita menawarkan, kita siap bantu. Apalagi BWSS sudah setuju untuk melakukan normalisasi," jelasnya, Jumat 24 April 2021.

 

Menurutnya, titik normalisasi rencananya berlangsung di sekitar Jondul dan Kuantan Regency. Pihaknya juga meminta BWSS untuk normalisasi aliran Sungai Sail di kawasan Parit Indah.

 

Sebelumnya, ia menyebut bahwa upaya penanganan banjir sudah tertuang dalam masterplan penanganan banjir yang tuntas pada tahun 2020 silam. Kewenangan penanganan pun mulai dari pemerintah daerah hingga pemerintah pusat.

 

 

"Proses penanganan banjir berlangsung secara bertahap. Tahun ini pemerintah kota hanya bisa menganggarkan Rp 13 Miliar untuk penanganan banjir," ujarnya, Maret 2021.

 

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru, mendata ada sebanyak 365 masalah banjir dan 113 titik banjir yang tersebar di 15 kecamatan di Pekanbaru.