Robin Kecewa Anggaran Habis di Komplek Tenayan Raya, Sementara Banjir Kota Tak Selesai

motor-terendam.jpg
(DEFRI/ RIAUONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU – Meski masterplan banjir sudah selesai, tapi realitanya, penanganan banjir masih jauh dari kata sempurna. Anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru, Robin Eduar mengaku kecewa dengan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru perihal penanganan banjir ini. 

"Saya kadang kecewa juga sama Pemko. Anggaran habis untuk pembangunan di Tenayan Raya. Sementara di sana itu enggak ada manusianya. Kota ini yang perlu diurusi. Masyarakat sengsara. Setiap hujan, banjir. Perabot rusak semua. Jadi PUPR sama Perkim ini kita minta lebih serius atasi masalah ini," katanya kepada wartawan.

Politisi PDIP ini mengatakan, delapan tempat yang ia kunjungi saat reses, tidak satupun luput dari banjir. Sebenarnya hal pertama yang harus dilakukan untuk penanganan banjir ini adalah normalisasi anak-anak sungai yang ada di Kota Pekanbaru. Normalisasi misalnya di Parit Indah atau di Agus Salim.

Itu rata-rata sudah penuh sedimen, sehingga drainase dari kota yang mengalir ke sungai, airnya tidak bisa jalan karena penuh.

 “30 tahun hidup di Pekanbaru, belum pernah satu kali pun melihat anak sungai dinormalisasi. Segera normalisasi. Budget sharing saja antara kota dan provinsi. Harus bersinergi," ujarnya.

Lebih lanjut, terkait aliran air, Robin berujar, Kota Pekanbaru sebenarnya punya sistem drainase yang cukup baik. Namun, tidak dirawat dengan baik. Sehingga, sedimen menumpuk yang menyebabkan parit dangkal dan tidak berfungsi dengan semestinya. 



"Sudah seperti konsumsi harian. Banjir lagi banjir lagi. Masyarakat itu mengadu ke kita. Masterplan itu segera dieksekusi. Action-lah. Sudah Maret ini. Spot-spot mana saja, di mana saja yang jadi prioritas penanganan banjir," pungkasnya.