RIAUONLINE, PEKANBARU - Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia Perwakilan Riau, Emon Sulaeman membagikan tips agar aman saat memulai berinvestasi saham bagi anak muda Riau maupun masyarakat lainnya.
Ia menyebut ada tiga hal penting yang menjadi prinsip dasar memulai untuk berinvestasi saham, yaitu adanya dana atau uang, berinvestasi dibeberap tempat atau sektor, dan ketahui lebih banyak produk investasinya.
"Ada tiga hal prinsip dasar untuk kita memulai berinvestasi saham, yaitu yang pertama adalah uangnya, uangnya bukan uang panas, bukan uang dari hutang. Uang yang memang disediakan untuk mepersiapkan masa depan/uang nganggur," kata Emon Sulaeman, Sabtu, 20 Maret 2021, saat hadir di acara RiauOnline Podcast (ROL Cast).
Emon mengingatkan agar anak muda maupun masyarakat mempunyai persiapan untuk berinvestasi saham masa depan.
"Jadi, hidup ini bukan nyolo, maksudnya kita punya uang sekarang habiskan sekarang. Hidup cuman sekali ya kita nikmati. Tapi, setiap dia ulang tahun berdoanya selalu umur panjang, kalau doa umur panjang ya disiapin untuk berinvestasi saham. Kenapa kita harus melakukan investasi, ya kita siapkan, sukses adalah ketemunya kesempatan dengan kesiapan, apa yang bisa dilakukan kita sekarang adalah kesiapan," ujarnya
Ia menceritkan kalau dirinya sudah mempersiapkan dana untuk jangka panjang, misalnya seperti sekarang Pandemi Covid-19. "Saya sudah ada, jadi kita biasa-biasa aja, tidak sukses tapi masih lancar saja. Kalaupun kena phk kita masih ada dana itu untuk kita hidup sampai kita dapat kerja lagi."
Pihaknya melanjutkan untuk tips kedua, "kita harus berinvestasi di beberapa tempat, untuk memilah mendesverifikasikan resiko, misalnya kita mau investasi di properti, tanah, ya ada juga di produk-produk yang liquid, karena tanah itu termasuk produk yang investasi solid. Yang kalau jual butuh lawan, tapi kalau kayak di saham itu liquid, anytime kita bisa jual, dan duitnya bisa cair.
Menurutnya jadi harus dipisah, ada mungkin di property, ada emas, ada di deposito, ada dipisah dalam beberapa kelasnya. Atau kalau mau di saham, ada sahamnya beda-beda sektor, jadi ketika terjadi sesuatu resiko, dia ya kalau misalnya ada yang satu lagi gak bagus yang lainnya minimal bagus, karena resikonya terpecah.
"Terakhir, menurut saya yang paling penting adalah ketahui lebih banyak produk investasinya. Agar resikonya bisa berkurang. Intinya adalah kita banyak mengetahui produk-produk investasinya lebih dulu " pungkasnya.