Syamsuar Canangkan Riau Bebas Asap 2021, Sanggup Lawan Naga Besar Pak?

Syamsuar79.jpg
(Wayan Sepiyana/RiauOnline)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Gubernur Riau Syamsuar mencanangkan agar Riau bebas asap tahun 2021. Ia mengajak semua pihak untuk saling membantu, bekerja sama serta bersemangat dalam tugas mencegah adanya kebakaran lahan dan hutan (Karhutla) di wilayah Riau.

 

Sesuai dengan arahan Presiden Jokowi saat bertemu di Istana Negara, memberikan enam poin penting pencegahan Karhutla di Riau.

 

Pihaknya juga terus mengingatkan dan mengedukasi masyarakat agar tidak membuka lahan dengan membakar. Oleh karena itu, ia telah menyediakan bantuan alat berat untuk mempermudah pembukaan lahan bagi masyarakat tidak mampu.

 

Sebelumnya, Anggota Komisi IV DPRD Riau, Mardianto Manan menyebut permasalahan kebakaran hutan di Riau yang sering melibatkan korporasi sulit diselesaikan.

 

Hal ini karena masih ada kompromi antara perusahaan dengan pihak pemerintah. Sangking sulitnya, ia menganalogikan perusahaan-perusahaan ini sebagai naga-naga besar.

 

Modal Ini, Gubernur Syamsuar Canangkan Riau Bebas Asap 2021, Yakin Bisa Pak ?

 

Gubernur Riau Syamsuar berharap kebakaran lahan dan hutan (Karhutla) di wilayah Riau tidak terjadi lagi. Apalagi saat ini tim yang ada bersinergis dan bersemangat untuk mencegah Karhutla.

 

Ia melanjutkan dengan tidak adanya lagi Karhutla maka Riau 2021 bisa bebas dari asap.

 

"Hari ini kami bersama Forkopimda mengikut kegiatan apel siaga dalam rangka untuk menangani pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau. Jadi, hari ini semua Bupati/Walikota, Dandim, Kapolres hadir disini, termasuk juga pasukan, dan dunia usaha yang membantu kita," kata Syamsuar, Selasa, 16 Maret 2021, usai apel siaga pecegahan Karhutla di Riau bertempat di Halaman Kantor Gubernur

 

Menurutnya semua pihak sudah bersinergis, kompak serta bersemangat dalam upaya mencegah adanya Karhutla di Riau tahun 2021 ini.

 

"Dengan semangat kebersamaan ini, ya mudah-mudahan segera kita dapat menanggulangi kebakaran hutan dan lahan, sekaligus sesuai dengan arahan Bapak Presiden itulah yang menjadi acuan kita bersama. Kita harapkan dalam tahun ini di Riau bisa bebas asap," pungkasnya.

 

Karhutla Riau Sulit Diselesaikan, Mardianto : Ada Naga Besar Yang Tidak Bisa Dilawan

 

Sebelumnya, Anggota Komisi IV DPRD Riau, Mardianto Manan menyebut permasalahan kebakaran hutan di Riau yang sering melibatkan korporasi sulit diselesaikan.



 

Hal ini karena masih ada kompromi antara perusahaan dengan pihak pemerintah. Sangking sulitnya, ia menganalogikan perusahaan-perusahaan ini sebagai naga-naga besar.

 

"Bagi saya, ada naga-naga besar yang tidak bisa dilawan daerah bahkan nasional. hari ini dia ingin di-tsk (tersangka), besok dia main dengan lembaga negara. Tentu di level bawahnya langsung cooling down saja," ujar Mardianto, Kamis, 27 Februari 2021.

 

Salah satu kejadian yang diingatnya adalah pada 2015 terjadi bencana asap yang sangat hebat di Riau bahkan sampai ditetapkan tersangka sekitar 15-16 perusahaan. 

 

Tetapi  di tahun yang sama ulang tahun salah satu lembaga dilaksanakan di Jawa Barat, di salah satu pelabuhan perusahaan yang beroperasi Riau. sepulang dari sana tidak ada lagi kelanjutan mengenai penegakkan hukum tersebut.

 

"Mungkin kompromi seperti ini (menyulitkan -red),maka ke depan kita sebagai lembaga dengan fungsi kontrol perlu ketegasan kita bersama. mulai dari pusat hingga daerah jangan main mata jangan kompromi.

 

Mardianto juga menekankan mengenai arahan presiden Indonesia dimana poin terakhirnya mengenai penegakkan hukum serius dan tanpa kompromi. Menurut Mardianto kalimat ini justru kalimat bersayap seolah-olah selama ini gakkun belum serius dan masih kompromistis.

 

"Ini saya lihat bersayap, jangan-jangan selama ini kita sudah ulang tahun asap yang ke-17 ada penegakkan hukum yang kompromi," pungkasnya

 

Masyarakat Jangan Lagi Buka Lahan Dengan Bakar, Pemprov Sudah Siapkan 12 Alat Berat

 

Gubernur Riau Syamsuar mengajak masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara bakar. Pemprov Riau saat ini sudah menyiapkan 12 unit alat berat mini yang dapat membantu para petani di 12 Kabupaten/Kota membuka lahan tanpa membakar.

 

"Kekuatan personil nanti ada dari TNI/Polri, ada dari Badan Penanggulangan Bencana, termasuk MPA, ini kalau personil kita mau lebih 10 ribu dari keseluruhan semuanya, karena itu sekarang kita sudah siap, dan tentunya ada juga dukungan dari dunia usaha banyak terhadap penanganan kebakaran lahan dan hutan," kata Syamsuar, Selasa, 16 Maret 2021, usai apel siaga pecegahan Karhutla di Riau bertempat di Halaman Kantor Gubernur.

 

Syamsuar berharap Karhutla di Riau bisa diatasi secara bersama-sama. "Tentunya kebakaran hutan dan lahan yang telah terjadi ini dapat kita atasi secara bersama. Tadi telah disampaikan Pak Kapolda beberapa orang yang telah ditangkap ada enam Kapolres tadi yang sekarang sudah ditangani oleh Pak Kapolda," ujarnya.

 

Karhutla sering terjadi di Riau setiap tahunnya. Oleh karena itu, arahan Bapak Presiden harus dilaksanakan permanen.

 

"Pertama mengolah lahan tanpa bakar. Maka kami sekarang juga mempersiapkan alat. Alat ini nantinya dapat diharapkan membantu para petani kita yang tidak mampu. Selama ini cara mengolah lahan dengan cara membakar, ini diolah dengan peralatan yang kita persiapkan. Sekarang ada 12 unit untuk kabupaten/kota, iya ekskavator kecil, kalau besar nanti amblas dia," pungkasnya.

 

Syamsuar Bocorkan Enam Poin Pertemuan Dengan Presiden Jokowi

 

Sebelumnya, Gubernur Riau Syamsuar memberikan bocoran perihal arahan Presiden Jokowi saat bertemu di Istana Negara.

 

Ia menyebut. ada enam poin penting yang harus dilakukan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Riau.

 

"Sebagaimana arahan presiden, menekankan pada enam hal, yaitu pertama prioritaskan upaya pencegahan melalui deteksi dini, monitoring area rawan titik panas, dan patroli lapangan," kata Syamsuar, Selasa, 16 Maret 2021, saat memberikan arahan apel siaga pencegahan Karhutla di Riau.

 

Kedua kata dia, infrastruktur pemantauan dan pengawasan harus sampai ke tingkat bawah, libatkan Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan kepala desa, dalam penangangan kebakaran hutan dan lahan, ajak tokoh masyarakat, tokoh agama untuk memberikan edukasi terus menerus kepada masyarakat.

 

"Tiga, semua pihak harus mencari solusi yang permanen untuk menangangi kebakaran hutan dan lahan serta agar korporasi dan masyarakat membuka lahan dengan tidak membakar," ujarnya.

 

Syamsuar melanjutkan, untuk poin keempat, yaitu penataan ekosistim gambut dalam kawasan hidrologis gambut harus terus dilanjutkan. Lima, jangan biarkan api membesar, harus tanggap, dan jangan terlambat sehingga api sulit dikendalikan.

 

"Enam, langkah penegakkan hukum dilakukan tanpa kompromi, sanksi yang tegas, baik administrasi, perdata maupun pidana, sehingga ada efek jera," tegasnya

 

 

Selanjutnya, berharap melalui apel siaga pencegahan kebakaran hutan dan lahan ini, ia mengamanatkan agar satuan tugas siaga darurat penanggulangan bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan tahun 2021 yang telah dibentuk dapat bekerja sebaik-baiknya.

 

"Mengoptimalkan sub satgas pencegahan dan mitigasi, sub satgas pemadaman, baik pemadaman darat dan pemadaman udara, sub satgas penegakan hukum, dan sub satgas perawatan dan pelayanan kesehatan, beserta bersinergi dengan para pihak, baik pemerintah pusat dan pemerintah daerah, juga dengan masyarakat dan dunia usaha," pungkasnya.