(Novera)
Senin, 15 Maret 2021 10:54 WIB
Editor: Joseph Ginting
(Novera)
RIAU ONLINE, PEKANBARU-Hidup itu kaya roda, terkadang berada di atas, tak jarang juga di bawah. Dalam proses perputaran roda kehidupan itu sendiri, ada momen dimana diri dipandang rendah.
Dipandang remeh, bahkan tidak dihargai sama sekali. Rasanya sudah melakukan semua hal baik, tapi pada nyatanya, tidak semua orang yang akan menganggap itu baik.
Rasanya sudah berusaha menyenangkan semua orang, nyatanya tetap akan ada orang yang tidak suka. Dan pada akhirnya, perlu disadari, hidup manusia tidak akan bisa menyenangkan semua orang.
Sebaik apapun diri. Begitulah yang dirasakan oleh perempuan bernama lengkap Novera Mawaddah.
Vera, begitu biasa gadis yang duduk dibangku kuliah Fakultas Kedokteran Universitas Riau (FK UNRI) ini biasa disapa. Berada dititik dirinya saat ini dimana kuliah full beasiswa, mendapat gelar duta UNRI dan duta FK, presenter RTV, dan berbagai prestasi lainnya membuat ia tak urung terkadang menjadi bahan omongan.
Bak pepatah, semakin tinggi sebuah pohon, maka semakin kencang jua angin yang menerpanya.
Baca Juga
“Kalau dulu digitukan, cuma bisanya nangis, trus aku cerita sama bunda. Dari bundalah aku dapetin tips cara mengatasi dan menghadaPi orang-orang yang ngeremehin, ngebicarain, ngebully kita,” katanya.
Lebih lanjut, Vera menjelaskan tips-tips yang ia anut dari apa yang sudah diajarkan bundanya. Tips pertama, abaikan. Menurutnya, jika ada orang lain sampai tau sedetail itu tentang dirinya.
Dan menjadikan informasi-informasi yang ia ketahui itu sebagai bahan gibahan atau bahan untuk menjatuhkan dirinya, maka abaikan.
Vera menganggap, orang tersebut terlalu peduli dengan dirinya sehingga mencari tahu semua hal tentang dirinya. “Berarti sebenanrnya dia peduli, cuma karna dia berfikir kok bukan aku yang diposisi itu, intinya abaikan.
Anggap aja dia lebih sayang sama kita karna mereka cari tau semua hal tentang kita. Kalau itu merugikan kita, abaikan aja dulu,” jelasnya.
Tips kedua ala Vera adalah, jika memang tidak bisa lagi untuk mengabaikan, ajak orang tersebut untuk berbicara. Tanya kepada orang tersebut salah diri ini apa, apa yang perlu diperbaiki, kenapa orang tersebut bisa berperilaku seperti itu.
“Intinya sih tanya ke dia apa yang nggak enak di dia. Bisa jadi bahan intropeksi diri. Tapi kalau membenci tanpa alasan, itu penyakit hati mungkin,” ujarnya.
Lebih lanjut, perempuan yang saat ini tinggal disalah satu panti asuhan di Kota Pekanbaru sebagai pengajar mata pelajaran Bahasa Inggris ini memberikan tips kedua berupa, jika orang tersebut sudah sampai mencemarkan nama baik, baru deh ditindaklanjuti.
“Alhamdulillah nama baik aku belum pernah dicemarkan, semoga nggak akan pernah,” pungkasnya.