RIAUONLINE, PEKANBARU- Pasar induk yang digadang-gadangkan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru akan menjadi pusat grosir dan pasar tradisional, hingga kini tak kunjung rampung.
Ketua Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, Fathullah, menilai hal ini bentuk ketidaktegasan Pemko Pekanbaru. Pihaknya menyarankan Pemko memanggil kembali PT Agus Rafa Bonai yang menjadi rekanan.
"Dipanggil lagi, Sanggup gak dia mengerjakan. Kalau gak sanggup kita alihkan dengan perusahaan yang akan melanjutkan pekerjaan ini," katanya kepada wartawan.
Sementara Wali Kota Pekanbaru, Firdaus tidak menampik bahwa proses pembangunan pasar induk mengalami kendala. Saat ini belum terlihat kemajuan pembangunannya.
Firdaus pun memberi instruksi kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru agar melakukan evaluasi terhadap pembangunan pasar induk. Ia bakal menindaklanjuti evaluasi di tingkat dinas.
"Jadi dalam kontrak kita ada tahapan evaluasi. Jika persoalan tidak selesai di lingkup dinas lalu sekda, maka harus dibahas di tingkat kepala daerah," terangnya, Selasa 23 Februari 2021.
Ia berencana mengambil sikap bila proses evaluasi pembangunan sudah dilakukan. Setelah ada hasil evaluasi di Disperindag, mereka bakal menghitung keterlambatan proses pembangunan pasar induk.
"Saya baru instruksikan kepada dinas teknis untuk segera melakukan evaluasi di jajaran dinas dulu. Dari situ kita akan tindaklanjuti," paparnya.