RIAUONLINE, PEKANBARU - Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi menjadi Keynote Speaker atau pembicara dalam Seminar Nasional Bela Negara yang diselenggarakan oleh Pimpinan Wilayah (PW) Pemuda Muhammadiyah Riau.
Acara seminar nasional ini merupakan Pembukaan Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam).
Pantauan RiauOnline, saat menyampaikan materi Bela Negara Irjen Pol Agung Setya terlihat bersemangat, dan bahagia dengan sesekali tersenyum lepas menyampaikan materi serta sambil berbagi cerita kepada pemuda-pemuda Riau yang ikut Diklatsar, sebanyak 100 peserta.
Peserta Diklatsar juga antusias mendengarkan penyampaian materi oleh Irjen Pol Agung Setya, sambil duduk selonjor di lapangan atau halaman, peserta yang menggunakan seragam serba berwarna merah, dengan kombinasi hitam, sesekali memberikan tepuk tangan.
Berpakain seragam khas dinas kepolisian dengan memakai masker berwarna hitam, Irjen Pol Agung Setya menceritakan bagaimana cara dan upaya pemuda-pemudi Riau dalam menjaga negara Indonesia, terkhususnya Provinsi Riau.
Ia menuturkan bahwa membela negara yang dilakukan oleh pemuda-pemudi Riau tidak semata hanya dilaksanakan saat ini, melainkan juah untuk kehidupan masa mendatang.
Menurut Irjen Pol Agung Setya, pemuda-pemudi Riau dalam melakukan Bela Negara bagaimana melakukan pencegahan terhadap tindakan radikalisme.
"Membela Negara dilakukan bukan hanya untuk saat ini, membela Negara harus bisa diciptakan untuk masa depan, seperti membangun Provinsi Riau yang lebih baik," tegas Agung Setya, Kamis, 18 Februari 2021, saat menghadiri dan memberikan materi Seminar Nasional Bela Negara dan Temu Alumni Kokam di Gedung Dakwah PW Muhammadiyah Riau Jl Ahmad Dahlan.
Kata Agung, misalnya Muhammadiyah adalah bagian dari pembela Negara, seperti dengan didirikan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM).
Menurutnya Kokam adalah bentuk wujud nyata dalam membela Negara. Kokam harus bisa memberikan kontribusi bela negara dengan menciptakan rasa damai dalam bernegara.
"Perjalanan sejarah tentu mengalami banyak sekali rintangan, setelah kita mengatakan merdeka masih ada masalah lain yang harus kita benahi, seperti paham Radikalisme," ungkapnya
Menurutnya Negara Indonesia adalah Negara yang makmur, mari wujudkan Negeri makmur untuk anak cucu kedepan. Negara yang maju adalah negara yang bisa mengolah sumber daya alam nya, bukan negara yang memanfaatkan sumber daya alamnya.
Ia mengingatkan untuk pemuda di Riau jangan sampai mengarah kepada tindakan radikalisme.
"Radikalisme yang salah arah akan memunculkan intoleransi, intoleransi adalah tindakan, apabila sudah masuk ranah tindakan maka akan ada hal-hal yang merugikan orang lain," pungkasnya.