Baru Mekar, Tuah Madani Minta di Swakelola Sampah, Berani Lawan Pak Wali?

Sampah-jalan-Teratai.jpg
(Satpol PP Kota Pekanbaru)

RIAU ONLINE, PEKANBARU – Forum RT/RW Kecamatan Tuah Madani meminta Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru agar memberikan kewenangan pengelolaan sampah yang ada di wilayahnya agar dikelola secara swakelola.

Perwakilan Forum RT/RW Kecamatan Tuah Madani, Sucipto mengatakan, pihaknya melihat adanya potensi positif jika kewenangan pengelolaan sampah dilakukan secara swakelola oleh kecamatan setempat. Untuk pembiayaan yang dipakai juga dirasa tidak akan sia-sia. Berbeda halnya jika pengelolaan sampah diberikan kepada pihak ketiga.

Menanggapi hal ini, Anggota DPRD Kota Pekanbaru, Roni Pasla mengatakan, ada peluang bagi Forum RT/RW Kecamatan Tuah Madani untuk mengelola sampah secara mandiri.

Karena tidak semuanya di swastanisasi, salah satu contohnya di Rumbai dimana dikelola langsung oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga mengatakan, saat ini, Kecamatan Tuah Madani memiliki 30 lebih Kepala Keluarga (KK). Artinya, pengelolaan sampah secara swakelola memiliki potensi yang besar.



Apabila per-KK dipungut retribusi senila Rp 10 ribu, lalu dikalikan dengan jumlah KK, maka akan mencapai Rp 300 juta.

“Jika bisa di swakelola oleh pihak kecamatan seperti yang disampaikan Forum RT/RW Kecamatan Tuah Madani, ini kan tidak menggunakan APBD kita lagi. Jadi punya potensi sendiri,” katanya.

Lebih lanjut, Roni berujar, ia melihat kesanggupan Kecamatan Tuah Madani untuk mengelola sampah secara mandiri. Tentu dimulai dari pengangkutan sampah secara mandiri, pemanfaatan, hingga sampai di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

“Apa yang disampaikan oleh Forum RT/RW tadi sama dengan apa yang kita sampaikan kepada DLHK saat hearing beberapa waktu lalu. Dimana kita berharap pengelolaan sampah dilakukan secara swakelola. Nantinya ada bank sampahnya, ada juga pemanfaatan sampah kering dan basahnya,” pungkasnya.

Namun keinginan tersebut sepertinya berseberangan dengan keinginan Wali Kota Pekanbaru, Firdaus. Firdaus menginginkan swastanisasi pegelolaan sampah lewat peran pihak ketiga. Namun belakangan ini tender pengelola sampah terkendala sehingga sampah menumppuk di penjuru kota Pekanbaru.