Wali Kota Diminta Pecat Kadis DLHK dan Mundur Bila Tak Mampu Urus Sampah

Demo-Mahasiswa-pecat-wali-kota.jpg
(Dokumentasi Petugas)

RIAUONLINE, PEKANBARU- Fenomena sampah yang bertebaran di sudut Kota Pekanbaru menyulut aksi dari sejumlah pemuda. Mereka yang menamakan diri Koalisi Bersatu Berantas Sampah di Kota Pekanbaru menggelar aksi, Kamis 4 Februari 2021, sore.

 

Koalisi bersatu merupakan gabungan dari sejumlah organisasi. Mereka yakni Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (Kammi), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).

 

Massa yang berjumlah puluhan orang itu datang dengan berbagai atrubut dan spanduk. Pada spanduk mereka menuliskan hastag copot Wali Kota Pekanbaru dan pecat Kadis LHK Pekanbaru. Alasannya karena dinilai lalai dalam menanggulangi sampah di Kot Pekanbaru.

 

Kordinator aksi, Arif Nanda yang juga mantan Ketua DPM UR 2019/2020 menyebut bahwa terdapat 126 titik sampah di Kota Pekanbaru yang masih bertumpuk lalu sudah membusuk dan berulat.

 

Lalu Ketua KAMMI Pekanbaru yang diwakil kan oleh Ripal Novendra mengataka, menurut Perda 08 Tahun 2014 bahwasanya yang berwewenang mengurus sampah di Kota Pekanbaru adalah kepala dinas yang ditunjuk oleh Wali Kota Pekanbaru.



 

"Tapi nyatanya sudah hampir 2 bulan sampah masih  berserakan di kota Pekanbaru. Tidak ada tangap darurat untuk mananggulangi sampah tersebut," jelasnya, Sabtu 6 Februari 2021.

 

Mereka menuntut Wali kota Pekanbaru dan DLHK harus bertanggung jawab atas berseraknya sampah di Kota Pekanbaru. "Wali Kota Pekanbaru harus segera memecat Kadis LHK dan terahkir jika tuntutan tidak dindahkan maka wali kota segera memundurkan dari  jabatannya," kata mereka.

 

Tak hanya itu, mereka juga menyinggung terkait pemberhentian THL Satgas DLHK melalui pesan WhastApp. "Ketidaksdilan dari  Kadis LHK Agus Pranomo, yang dinilai semena-mena memberhentikan THL hanya melalui pesan singkat sosial media WhatsApp pada malam tahun baru," papar Supriyadi dsri PMII Pekanbaru.

 

Informasi riauonline.co.id, saat aksi Kamis itu sempat diwarnai aksi dorong-dorongan massa dengan petugas yang berjaga. Massa mencoba masuk ke kantor wali kota, tetapi adanya hadangan dari pihak aparat membuat massa aksi bertahan di gerbang kantor.

 

Aksi massa juga melakukan salat berjamaah lalu kembali melanjutkan aksi dengan menyampaikan orasi setiap perwakilan Organisasi Kepemudaan yang tergabung dalam koalisi Bersatu.

 

 

Ada pula penampilan teatrikal yang menggambarkan  kondisi terkini permasalahan sampah di Kota Pekanbaru. Aksi ditutup dengan pembentangan spanduk yang bertuliskan matinya hati dan nurani Wali Kota Pekanbaru terhadap permasalahan sampah.