RIAUONLINE, PEKANBARU- Masa transisi pengelola pengangkutan sampah di Kota Pekanbaru bakal lebih panjang. Kondisi tersebut lantaran proses lelang angkutan sampah mengalami kendala.
Hingga Rabu 3 Februari 2021 di situs Lelang Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Pekanbaru yakni lpse.pekanbaru.go.id belum ada pengumuman pemenang lelang hingga pukul 11.00 WIB.
Ada kemungkinan lelang pengelola angkutan sampah baru tuntas pada pertengahan Februari 2021. Masalah tumpukan sampah pun bisa saja terjadi hingga pertengahan bulan depan.
Padahal pengelola angkutan sampah sebelumnya yakni PT Godang Tua Jaya dan PT Samhana Indah sudah berakhir kontraknya pada akhir Desember 2020.
Tak ayal hal ini akan menggangu proses lelang angkutan sampah. Sebelumnya, Wali Kota Pekanbaru, Firdaus berharap proses lelang jasa angkutan sampah melalui LPSE segera tuntas sebelum akhir Januari.
Pantauan riauonline.co.id, tumpukan sampah masih terlihat di sejumlah titik Kota Pekanbaru. Proses pengangkutan saat ini terlambat dari jadwal seharusnya.
Sejumlah warga membuang sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS). Ada juga yang membuang di tepi jalan dan sejumlah lahan kosong. Pemandangan yang buruk dan bau sampah di tepi jalan menghantui Kota Pekanbaru.
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru mengaku keterbatasan armada membuat pengangkutan sampah jadi terlambat. Pihaknya juga tidak mungkin menambah armada karena dibatasi regulasi administrasi penganggaran.
"Kalau terlambat memang terlambat dari jadwal, normalnya angkutan 80 kendaraan, sekarang cuma ada 37 unit," ujar Kepala DLHK Kota Pekanbaru, Agus Pramono.
Keterbatasan armada angkutan sampah terjadi karena proses lelang pengelola angkutan sampah masih berlangsung. Kondisi ini terjadi karena terjadi gagal lelang pada awal tahun 2021 lalu.
Saat ini pengangkutan sampah dilakukan secara swakelola oleh DLHK. Mereka mengangkut sampah dari TPS ke TPA Muara Fajar. Mereka sudah mengangkut sampah yang menumpuk di wilayah kota sejak awal Januari 2021 lalu.