RIAUONLINE, PEKANBARU - Sengkarut sampah di Kota Pekanbaru, tentunya membuat masyarakat terganggu dan resah karena tumpukan sampah di beberapa titik belum diangkut.
Seni mengkritik pun disampaikan oleh seorang Fotografer, Afrianto Silalahi yang menyampaikan kritiknya terhadap sengkarut sampah.
Afrianto menyampaikan seni kritik melalui foto yang diunggah melalui akun media sosial maupun video di akun youtubenya, perihal tumpukan sampah yang masih ada di gang, ruas jalan di Kota Pekanbaru.
Ia pun menyayangkan seorang pemimpin hanya minta maaf, marah-marah, selesai, tapi tumpukan sampah masih menggunung.
"Ya kalau kritik, ya kritik aja, logikanya gini, saat kita dikritik orang, terus kita menuntut orang itu ngasih solusi, terus apa gunanya orang itu dikritik, yang punya tanggung jawab siapa ? Kritikan itu bisa positif dan negatif," kata Afrianto Silalahi, Selasa, 26 Januari 2021, saat hadir di acara ROLCAST.
Katanya, bisa aja orang sudah melakukan yang benar, tetap saja dikritik. "Nah, balik ke orang yang dikritik, kalau orangnya cuma, ibaratnya selow gitu ya, ujung-ujung, dia pun, netizen cuma bisanya ngomong doang, kritik doang," ujarnya.
Menurutnya, mau minta apa dari netizen, solusi, besar banget tanggung jawab netizen. "Sudah kagak dapat gaji, suruh mikirin solusi. Dia duduk aja tenang-tenang, paling minta maaf, marah-marah, selesai, sampah ngumpul juga," ungkapnya.
Ia pun berharap agar sengkarut sampah di Kota Pekanbaru cepat teratasi, tidak hanya marah-marah, minta maaf, tapi harus ada solusinya dari seorang pemimpin.
"Masak iya dipilih cuman untuk marah-marah doang, marah gak ada solusi," pungkasnya.
Seperti diketahui, sengkarut sampah yang sudah sejak akhir tahun 2020, bahkan saat ini memasuki awal tahun 2021, masih belum selesai sengkarut sampah yang mengganggu aktivitas masyarakat.