Mengejutkan, Setiap Tahun Jumlah Penduduk di Riau Bertambah 85,57 Ribu

Sensus-penduduk.jpg
(WAYAN SEPIYANA/Riau online)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Berdasarkan berita resmi statistik hasil sensus penduduk 2020 Provinsi Riau, seperti dikutip dari laman riau.bps.go.id menginformasikan jumlah penduduk di Riau sudah mencapai angka 6,39 juta jiwa, hasil sensus penduduk (SP) bulan September 2020. 

 

Hasil SP 2020 jika dibandingkan dengan SP2010 terlihat penambahan jumlah penduduk rata-rata setiap tahun sebanyak 85,57 ribu. 

 

"SP2020 mencatat penduduk Provinsi Riau pada bulan September 2020 sebanyak 6,39 juta jiwa. Sejak Indonesia menyelenggarakan sensus penduduk yang pertama pada tahun 1961, jumlah penduduk Provinsi Riau terus mengalami peningkatan," tulis dalam laporan Hasil Sensus Penduduk 2020 Provinsi Riau, dikutip RIAUONLINE, Jumat, 22 Januari 2021. 

 

Masih dikutip dari laporan Hasil Sensus Penduduk 2020 Provinsi Riau, hasil SP2020 dibandingkan dengan SP2010 memperlihatkan penambahan jumlah penduduk sebanyak 855,72 ribu jiwa atau rata-rata sebanyak 85,57 ribu setiap tahun. 

 

"Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir (2010-2020), laju pertumbuhan penduduk Provinsi Riau sebesar 1,40 persen rata-rata per tahun. Terdapat perlambatan laju pertumbuhan penduduk sebesar 2,18 persen poin jika dibandingkan dengan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) pada periode 2000-2010 yang sebesar 3,58 persen," tulisnya. 



 

Dilanjutkan, perlambatan LPP pada periode 2010-2020 dibandingkan dengan dasawarsa sebelumnya dikarenakan meningkatnya daya tarik migrasi penduduk ke Provinsi Riau di periode 2000-2010. 

 

"Di antaranya pembukaan lahan perkebunan karet dan kelapa sawit secara masif serta tersedianya lowongan pekerjaan dari berbagai sektor ekonomi antara lain sektor pertambangan minyak dan gas bumi, industri pengolahan dan perkebunan," tulisnya. 

 

Sementara pada periode 2010-2020, migrasi penduduk ke Provinsi Riau mengalami penurunan dibandingkan dekade sebelumnya. Dalam periode ini terjadi fenomena penutupan dan pengalihan lokasi beberapa perusahaan besar. 

 

"Pada periode ini juga terjadi alih fungsi perkebunan karet menjadi perkebunan sawit yang mengakibatkan pengurangan jumlah tenaga kerja. Rencana alih operasi blok rokan dari PT. Chevron Pacific Indonesia pada tahun 2021 juga turut menyumbang perlambatan LPP. Khusus untuk daerah perkotaan, pandemi Covid-19 mengakibatkan banyaknya lokasi kos-kosan/kontrakan mahasiswa perguruan tinggi yang ditinggalkan penghuni ke daerah asalnya."