Ratusan rumah warga di Perumahan Sidomulyo, Kelurahan Perhentian Marpoyan, Kecamatan Marpoyan Damai terendam banjir, Sabtu, 9 Januari 2021/RAHMADI DWI/Riau Online
(RAHMADI DWI/Riau Online)
RIAUONLINE, PEKANBARU- Ada 375 titik rawan banjir berdasarkan data masterplan penanganan banjir yang tersebar di 15 kecamatan di Kota Pekanbaru.
Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru menganggarkan Rp13 miliar untuk penanganan banjir. Anggaran tersebut digunakan untuk aksi pada masterplan penanganan banjir.
"Ini akan dibenahi secara bertahap. Karena ada lebih kurang 375 permasalahan banjir," ujat Kepala Dinas PUPR Pekanbaru Indra Pomi Nasution, Rabu 20 Januari 2021.
Ia memaparkan, jumlah anggaran itu termasuk biaya pasukan kuning, Operasional Pemeliharaan (OP) dan pembangunan drainase di komplek perkantoran Tenayan Raya.
Penanganan banjir bakal dilakukan secara bertahap. Melalui penanganan jangka cepat, jangka menengah, dan jangka panjang. Indra katakan bahwa pihaknya akan bekerja sesuai kondisi tingkat kerawanan banjir suatu wilayah.
"Ada yang bisa ditangani dengan cepat, misalnya drainase yang tersumbat. Ada juga yang membutuhkan perencanaan terlebih dahulu, itu masuk penanganan jangka panjang," jelasnya.
Ia mengaku telah melakukan inventarisasi titik banjir tersebut. Untuk pekerjaan yang membutuhkan perencanaan, seperti konstruksi ulang drainase akan dilakukan penanganan jangka panjang.
Namun, hal itu dilakukan sesuai dengan kemampuan keuangan daerah untuk penanganan jangka panjang yang membutuhkan perencanaan.
Pihaknya juga tengah membuat Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) dengan Gubernur Riau dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.