RIAUONLINE, PEKANBARU - Mobil Ambulance Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau membawa jenazah korban penumpang Sriwijaya Air SJ-182 asal Kota Pekanbaru, Putri Wahyuni Effendi, tiba di rumah orang tua, Jalan Sembilang Gang Pinang, Minggu, 17 Januari 2020, sekitar pukul 12.00 WIB.
Sebelum dilakukan prosesi pemakaman di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Limbungan, Rumbai, keluarga, kerabat, dan warga setempat, mendoa di rumah duka, dan disalat jenazahkan di Mesjid Nurul Amal, kemudian dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Limbungan.
Isak tangis keluarga, kerabat, warga begitu mendalam, saat peti jenazah Putri Wahyuni dimasukan ke liang lahat.
Keluarga, kerabat, dan warga yang datang saat pemakaman almarhum Putri Wahyuni silih berganti berdoa, kesedihan tak terbendung.
Seperti diketahui, sosok almarhum Putri Wahyuni merupakan alumni terbaik Universitas Lancang Kuning (Unilak), semasa hidupnya juga dikenal sebagai sosok yang baik.
Sampai akhir perjalanan hidupnya, almarhum Putri Wahyuni memberikan rezeki kepada pedagang buah yang berjualan saat prosesi pemakaman di TPU Limbungan, Rumbai, Pekanbaru.
Hasil pantauan Riauonline, pedagang buah datang pukul 13.00 WIB, dengan menggunakan sepeda motor berwarna kombinasi merah dan putih.
Warga yang hadir dan mengantar kepergian terakhir almarhum Putri Wahyuni saat berada di TPU Limbungan, silih berganti membeli buah yang dijual.
Cuaca yang agak terik, membuat dagangan buah ini hampir habis dibeli oleh warga yang datang pada saat itu. Sampai pukul 14.00 WIB warga yang silih berganti berdatangan berangsur meninggalkan TPU Limbungan.
Terlihat, pedagang buah yang berjualan disana, juga mulai bergegas meninggalkan lokasi pemakaman almarhum Putri Wahyuni.
Hingga akhir hayat, almarhum Putri Wahyuni juga berbagi dan memberikan rezeki yang berlimpah kepada pedagang buah yang berjualan saat prosesi pemakaman almarhum Putri Wahyuni.
Teman dan sahabat dari penumpang pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di Pulai Laki, Kepulauan Seribu, Putri Wahyuni Effendi mengumpulkan dana berupa sembako untuk diberikan kepada panti asuhan dan melakukan doa bersama untuk Putri beserta suami.
Nana Martina dan beberapa teman putri lainnya mengumpulkan sejumlah dana dan memberikan sembako kepada empat panti asuhan yang ada di Pekanbaru pada Senin, 11 Januari 2021 lalu. Hal ini dilakukan Nana meminta doa terbaik untuk putri dan suami.
Total dana yang berhasil dikumpulkan, Nana enggan untuk mengatakan “Lebih baik dana yang terkumpul jangan di ekspos,” Jelas Nana.
Sepekan sebelum keberangkatannya ke Pontianak, Putri sempat pulang ke Pekanbaru menjenguk ayahnya yang sakit. Saat berasa di Pekanbaru Nana sempat bertemu Putri dan mengobrol banyak.Putri dikenal baik dan periang oleh teman temannya. Putri dan suami Ihsan Adhlan Hakim yang turut menjadi penumpang pesawat Sriwijaya Air tersebut juga rutin bersedekah di Grup Jumat Berkah dan menjadi penyumbang terbesar.
“Anaknya ga pernah dendam, walau gimanapun di sakitin orang, dijahatin orang, dia ga pernah dendam, dia tetap maafkan. Selama putri ada dengan kita, dia rutin sedekah di grup jumat berkah. Padahal grup itu ga pernah kami eskpos ke sosmed. Tapi dia dan suami tetap rutin sedekah setiap minggu dan dia selalu jadi penyumbang paling besar,” jelas Nana.
Setelah memberikan sembako kepanti asuhan, Nana juga melakukan doa bersama di kediaman orangtua Putri di Jalan Sembilang, Rumbai Pesisir.
“Kami masih ngobrol panjang sampai dia berangkat ke bandara menuju ke Jakarta. Sampai dengar berita pesawat jatuh ada dia salah satu penumpang. Masih gak nyangka sampai sekarang. Kita semua doakan yang terbaik untuk Putri. Apapun itu,” tutupnya.