RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pembelajaran tatap muka di sekolah kembali akan dilaksanakan Februari nanti. Terkait hal ini, DPRD Kota Pekanbaru meminta Pemerintah Kota (Pemko) untuk tidak perlu memaksakan pembelajaran tatap muka.
Ketua Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Yasser Hamidy mengatakan, Pemko Pekanbaru
tidak memaksakan untuk memulai pembelajaran tatap muka, karena Pemko Pekanbaru harus terlebih dahulu melakukan kajian agar tidak mengundang resiko.
Menurut Yasser, saat ini, Pekanbaru berada di zona orange. Ini memang memungkinkan untuk belajar tatap muka, tapi protokol kesehatan harus benar-benar terjamin.
"Harus benar-benar terjamin," katanya kepada wartawan.
Selain itu, Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini juga mengatakan, jika pembelajaran tatap muka diadakan, dilihat dari manfaat serta mudarat, karena jika proses pembelajaran tatap muka dipaksakan maka akan mengundang resiko timbulnya klaster baru di sekolah.
"Kita harapkan ada perubahan kasus covid-19 di Pekanbaru, sehingga harapan orang tua untuk anaknya melakukan proses belajar mengajar dengan tatap muka terwujud," ujarnya.
Yasser mengakui, pembelajaran melalui Daring atau Online tidak maksimal sehingga menimbulkan kritikan serta pro dan kontra ditengah masyarakat dan juga tenaga pengajar