RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pandemi Covid-19 sangat mempengaruhi sektor pariwisata. Berbagai usaha di bidang pariwisata harus terhenti.
“Bisa dibilang usaha pariwisata terdampak 100 persen,” ujar Welfa Hendra, Pimpinan PT Fajar Riau Wisata.
Welfa merasakan terpuruknya usaha akibat pandemi Covid-19. Sejak diumumkannya pandemi di Indonesia hingga masa new normal ia mengaku bus miliknya berehenti beroperasi.
“Usaha 7 bulan tidak jalan,” ucapnya.
PT Fajar Riau Wisata harus menelan penurunan omzet hingga 85 persen. Di masa pandemi mobil bus miliknya yang masih menjalani masa kredit terbantu karena adanya kelonggaran untuk pembayaran. Namun, tetap saja ia harus mengorbankan 3 unit bus miliknya untuk dijual banting harga.
“Harga mobil yang dijual jauh turun, yang harga Rp 1,5 milyar hanya saya jual Rp 1 milyar saja,” ujarnya.
Era new normal membawa sedikit angin segar bagi usahanya. Bus pariwisata milik Welfa mulai beroperasi kembali,
“Dari 27 bus yang beroperasi hanya sekitar 10 unit dengan perjalanan rata-rata 2 sampai 3 hari,” katanya.
Ia berharap pandemi segera berakhir agar sektor pariwisata bisa kembali seperti sedia kala.