RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto memberikan penjelasan terhadap video viral diduga kekerasan terhadap satwa Owa yang diakhir video terlihat mati dan dikuburkan, Selasa, 1 Desember 2020 lalu.
Kombes Pol Sunarto menegaskan agar tidak berpersepsi saat lain tentang hal demikian.
"Faktanya, adegan itu dilakukan untuk mengembalikan gairah dari Owa tersebut karena sebelumnya Owa tersebut dalam keadaan terluka dan sakit," ucap Narto di ruangannya, Kamis, 10 Desember 2020.
Kombes Narto menceritakan kronologis bahwa primata Owa tersebut pertama kali ditemukan oleh ajudan Kapolresra Pelalawan pada 1 Desember 2020.
"Perlu saya luruskan bahwa kronologis kejadian di Pelalawan itu berawal saat Bribda Yos ajudan Kapolres Pelalawan melakukan lari sore pada 1 Desember dan menemukan bungkusan karung yang terikat dan saat dilihat di dalamnya ada sejenis monyet," jelas Narto
Saat dilihat kondisinya dalam kondisi tidak sehat karena ia terlihat tidak gesit seperti binatang pada umumnya.
"Saat ditemukan Owa tersebut mengalami luka di paha dan tangannya. Setelah itulah dibawa kepada Kapolres yang langsung memerintahkan agar dibawa ke dokter karena Owa itu dipastikan tengah sakit," tambahnya.
Selanjutnya, Kombes Narto menceritakan bahwa oleh dokter Owa tersebut diobati. Setelah diobati selanjutnya Owa dibawa ke rumah Kapolres untuk dirawat.
"Selanjutnya pada 3 Desember dibawa lagi ke dokter yang lain guna mempercepat penyembuhan. Dari sana diberikan obat, antibiotik dan vitamin. Kondisi Owa saat itu sempat juga mengalami diare dan sakitnya parah. Namun, pada tanggal 5 Desember binatang tersebut mati dan dikuburkan," pungkasnya.