(muthi)
Kamis, 3 Desember 2020 20:07 WIB
(muthi)
RIAU ONLINE, PEKANBARU – DPRD Kota Pekanbaru menyebut laboratorium biomolekuler milik Kota Pekanbaru di Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani masih dalam tahapan uji teknis.
Ketua Panitia Khusus (Pansus) Retribusi Kesehatan DPRD Kota Pekanbaru, Ruslan Tarigan mengatakan, laboratorium biomolekuler yang dicanangkan akan beroperasi sejak Oktober 2020 itu, tapi hingga kini belum dapat digunakan karena masih dalam tahapan uji teknis.
Yakni pengujian kelayakan alat, pengukuran, keakuratan dan pengujian lainnya. “Kita harap bisa cepat digunakan,” katanya kepada wartawan.
Politisi PDI Perjuangan ini juga mengatakan, pemakain laboratorium biomolekuler tidak perlu terburu-buru, harus melewati semua prosedur pengujiannya terlebih dahulu agar hasilnya akurat.
Baca Juga
“Keakuratannya harus diuji benar-benar. Jangan sampai yang tidak positif Covid-19, malah hasilnya positif,” ujarnya.
Ruslan beranggapan, jika masyarakat yang ternyata tidak positif tapi dari hasilnya didapatkan positif Covid-19, bisa berdampak pada kesehatana dan psikologi, terutama juga dampak sosial. "Yang terkonfirmasi positif ini akan dijauhi lingkungannya hanya gara-gara hasil swab yang salah."
“Jadi kaya kena sangsi sosial, karna persepsi publik kita masih seperti itu,” dia menambahkan.
Ruslan berharap agar scepatnya laboratorium lolos dalam tahapan prosedur pengujian, sehingga bisa segera digunakan mengingat semakin meningkatnya Covid-19 di Pekanbaru. Sedangkan dilansir dari situs corona.riau.go.id, di Pekanbaru pertanggal 2 Desember 2020 untuk total kasus suspek berjumlah 7632, sedangkan yang terkonfirmasi sebanyak 9886.