Berawal dari Kondektur, Welfa Kini Raup Omset Rp 700 Juta Per Bulan

Bus-PT-Fajar-Riau-Wisata.jpg
(PT Fajar Riau Wisata)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Di Jalan Soekarno-Hatta Nomor 61, Kelurahan Tangkerang Barat, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, terdapat banyak bus dengan warna perpaduan oranye dan hitam yang mendominasi.

 

Bus bersih dan mewah berbagai ukuran terparkir rapi di halaman yang luas. Di sinilah letak kantor PT Fajar Riau Wisata. 

 

PT Fajar Riau Wisata merupakan perusahaan rental bus pariwisata didirikan oleh Welfa Hendra. Di balik banyaknya bus ia miliki saat ini, terdapat kisah gigih perjuangan panjang. 

 

 

Ia mengaku sempat menjadi kernet (pembantu sopir) bus. Kemudian menjadi seorang sopir bus pariwisata tahun 2000. “Tahun 2000 saya menjadi sopir bus pariwisata rute Pekanbaru-Bandung,” katanya.

 

Ketika menjadi sopir bus, Welfa mulai memiliki keinginan untuk punya usaha bertema mobil. Sehingga, ia mulai menabung hasil kerjanya membeli satu unit angkot tahun 2011. 

 

“Karena jadi sopir bus, saya jadi ingin juga punya bus. Akan tetapi saya mulai dulu dari yang kecil. Jadi saya beli angkot saja satu unit,” ujarnya.

 

Modal digunakan untuk membeli angkot merupakan hasil simpanan gajinya sebagai seorang sopir. Sembari menjadi sopir bus, angkot ia miliki mulai beroperasi dengan mempekerjakan orang lain.

 

Semakin lama, ia merasa pendapatan dari angkot tidak memiliki berkembang. Ia memutuskan menjual angkotnya dan mencoba membuka usaha rental mobil.

 

“Saya coba beli mobil Innova satu unit dengan sistem kredit, karena masih usaha kecil-kecilan,” katanya. 



 

Berbekal dari satu mobil, ia terus berusaha mengembangkan usaha dimiliki hingga memiliki tiga unit mobil rental. 

 

Pengalamannya bekerja sebagai sopir bus pariwisata membuat Welfa dapat melihat jelas peluang usaha bus pariwisata di Pekanbaru. Akhirnya, ia fokus memulai usaha dan membuatnya semakin dekat menggapai mimpinya menjadi seorang pengusaha bus pariwisata. 

 

Welfa memutuskan menjual satu dari tiga Innova dimiliki sebagai modal untuk membeli satu unit bus. “Saya coba beli satu unit bus dari Jakarta,” kata Welfa.

 

Ternyata setelah 6 bulan beroperasi, ia merasakan besarnya keuntungan satu bus dimiliki. Akhirnya, dua unit Innova tersisa dilepas untuk membeli bus lagi. 

 

Dengan jangka waktu 1,5 tahun Welfa sudah memiliki 3 unit bus.  Ia bertekad membuat usaha lebih besar lagi. Untuk kelancaran usaha, ia resmikan usahanya menjadi sebuah PT (Perseroan Terbatas). 

 

“Langkah utama yang harus dilakukan mengurus perizinan usaha untuk kelancaran,” ujarnya. 

 

Ketekunan dan keyakinan Welfa terhadap usahanya membawanya menjadi seorang pengusaha ternama di Riau. 

 

Saat ini, ia sudah memiliki 27 unit bus pariwisata dengan berbagai ukuran. Terdapat bus dengan kapasitas 48 bangku, 46 bangku, 33 bangku, 27 bangku dan 14 bangku.

 

Harga bus ia beli berkisar dari Rp 800 juta hingga Rp 1,8 miliar, tergantung ukuran lengkap dengan disain diinginkan. 

 

Rute bus PT Fajar Riau Wisata mulai dari sekitar Pekanbaru hingga Pulau Bali. Lama sewa untuk ke Bali biasanya mencapai 14 hari. 

 

Harga sewa bus berkisar dari Rp 2 juta hingga Rp 4 juta per hari tergantung jauhnya rute perjalanan. 

 

Ia sudah mempekerjakan sekitar 60 karyawan bekerja untuk kantor, mekanik dan sopir untuk operasional PT Fajar Riau Wisata. 

 

Sejauh ini, PT Fajar Riau Wisata gencar melakukan promosi melalui media sosial. 

 

Tidak tanggung-tanggung, omzet diperoleh mencapai Rp 500 hingga 700 juta per bulan. Total bus disewa biasanya 20 hari untuk satu bus setiap bulannya. 

 

Siapa sangka, seseorang dahulunya kernet bus, kini sudah menjadi pengusaha besar bus pariwisata di Riau. Welfa menyampaikan jika ingin menggapai cita-cita harus yakin dan tekun untuk menjalani usaha. 

 

“Fokus dengan cita-cita dan usaha yang kuat serta yakin akan tercapai,” tegasnya. 

 

 

Jika ingin mengetahui informasi lebih terkait PT Fajar Riau Wisata dapat diakses melalui media sosial Instagram @fajarriauwisata atau Facebook Fajar Riau Wisata.