RIAU ONLINE, PEKANBARU – Penandatanganan Kesepakatan Bersama (MoU) tentang Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Anggaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2021 di gedung paripurna DPRD Kota Pekanbaru berjalan lancar.
Terkait hal ini, Walikota Pekanbaru, Firdaus mengatakan, APBD 2021 turun Rp 16 milliar dibandingkan APBD tahun 2020. Berdasarkan hasil kesepakatan KUA-PPAS, APBD tahun 2021 dengan total anggaran Rp 2,597 trilliun, sedangkan APBD tahun 2020 mencapai Rp 2,613 trilliun.
Firdaus juga mengatakan, penurunan ini disebabkan banyak faktor, salah satunya pandemi Covid-19. Untuk porsi terbesar dalam anggaran APBD tahun 2021 ini, Sumber Daya Manusia (SDM) masih menjadi prioritas. Pendidikan dan kesehatan memiliki porsi yang paling besar di APBD.
“Untuk infrastruktur dasar, seperti kegiatan-kegiatan pemberdayaan, itu juga prioritas agar sektor ekonomi melalui Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) jadi perhatian,” katanya kepada wartawan.
Untuk penanganan Covid-19 sendiri, Firdaus memiliki porsi lebih kecil, tapi tetap ada. Firdaus berharap, pandemi Covid-19 ini segera berakhir dan ekonomi kembali bangkit. Selain itu, Firdaus juga mengucapkan terimakasih kepada legislatif, terutama Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Pekanbaru .
“Terimakasih kepada legislatif, Banggar yang telah bekerja keras melakukan pembahasan hingga sampai ketahap penandatanganan MoU KUA-PPAS APBD tahun anggaran 2021,” pungkasnya.