FPI Tak Sabar Tunggu Kedatangan Habib Rizieq Shihab di Pekanbaru

Habib-Rizieq-Shihab5.jpg
(Front TV)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Imam Besar Front Pembela Islam(FPI) yang baru saja kembali ke Indonesia, Habib Rizieq Shihab mewacanakan keliling Indonesia menyampaikan tabligh Akbar bertemakan revolusi akhlak. 

 

Tak luput, FPI Pekanbaru menyebut Habib Rizieq akan menyinggahi bumi lancang kuning sebagai tempat berdakwah. 

 

 

 

"Tentang Al Mukarom kita, Imam Besar Habib Rizieq benar akan keliling seluruh Indonesia termasuk ke Pekanbaru Riau" ujar ketua FPI Pekanbaru, Husni Thamrin Selasa, 17 November 2020. 

 

Ia menyebut umat Islam di Riau sangat antusias dengan wacana ini bahkan ia menyebut siap menyambut kedatangan sang Imam Besar seperti ketika kepulangannya dari Mekah disambut di Jakarta. 

 

"Kita sedang konsolidasi umat,majelis taklim, pesantren-pesantren, kita akan siapkan sebelum beliau datang ke Pekanbaru. Ketika tabligh Akbar beliau, kita akan sambut insyaallah seperti ia disambut di Jakarta saat kembali dari Mekah" ujarnya


Ia menjelaskan sudah berkomunikasi dengan FPI pusat yang menjelaskan bahwa jadwal keliling Indonesia ini tengah disusun. 



 

"Jadi untuk jadwal-jadwal nya itu masih disusun oleh FPI pusat. Disusun nanti mulainya darimana dulu, mulai dari Jawa kah atau Kalimantan lalu ke Sumatera, yang jelas memang safari dakwah ini akan terus dilakukan berkeliling oleh habib untuk revolusi akhlak" jelasnya

 

Lebih jauh Husni menjelaskan revolusi akhlak yang dimaksud adalah pengembalian akhlak yang bernafaskan islam

 

"Dengan situasi pemerintahan dan masyarakat kita hari ini ini itu banyak yang harus dibenahi terutama akhlak. Semoga yang benar tetap benar, yang salah tetap salah, . Semoga safari dakwah Habib Rizieq itu Indonesia bersyariah itu dapat kita wujudkan. Kita pastikan agama Islam sebagai rahmatan lil alamin tidak akan merugikan pihak manapun"

 

Lebih jauh ia menjelaskan revolusi akhlak ini juga bertujuan agar agama sebagai pilar Indonesia harus dijaga agar tidak tergerus dan justru kehilangan jati diri. 

 

 

"Dengan melaksanakan Islam yang sebenarnya, pemerintahan sistem NKRI bersyariah ini  kita berharap umat Islam seluruhnya terjauhkan dari paham liberalis, kapitalis dan komunis yang sangat berbeda dengan Islam di Indonesia" tutupnya.