RIAUONLINE, PEKANBARU - Porsi makan satwa di Kebun Binatang Kasang Kulim, Kabupaten Kampar terpaksa berkurang dari biasanya. Pengurangan porsi makanan dilakukan untuk pemerataan karena sulitnya anggaran untuk makanan satwa dampak dari Covid-19.
Kunjungan ke kebun binatang menurun sejak pandemi Covid-19, sedangkan pengelola hanya berharap dari uang tiket masuk.
Pengelola terpaksa harus mengurangi porsi makanan agar tetap bertahan dalam kondisi pandemi. Mereka tetap berupaya menyediakan makanan bagi puluhan jenis satwa di kebun binatang tersebut.
Dikatakan Kordinator Lapangan, Indra Boyka, terdapat 41 jenis satwa dengan keseluruhannya 170 ekor. Ada jenis hewan unggas seperti burung elang. Hewan lainnya jenis primata, ular, orangutan, gajah, buaya, kuda nil, singa dan banyak lagi.
Pria yang akrab disapa Boy tidak menampik pengelola mengalami kendala untuk memberi makan satwa. Ia mencontohkan singa yang biasanya makan 10 Kg daging saat ini cuma makan 7 Kg daging.
"Yang sulit cari pakan karnivora, seperti singa atau macan dahan. Normalnya sehari singa makan 10 Kg untuk daging ayam. Kalau daging sapi diberi 5 Kg, macan dahan biasanya 5 Kg kini hanya 3 Kg," terangnya kepada Riau Online.
Selain singa dan macan dahan, ada gajah betina. Pengelola memberinya nama Valentine. Gajah betina ini datang ke Kebun Binatang Kasang Kulim saat usianya 10 tahun.
"Sekarang usianya sudah hampir 40 tahun. Makannya batang jagung, batang pisang. Selain itu, Valentine juga rutin diberi asupan makan tambahan seperti gula merah," ucap Boy.
Ada juga Orangutan Sumatera dan Kalimantan. Dua orangutan betina ini suka makan buah. Biasanya petugas memberi buah pisang, pepaya dan semangka. Untuk tambahannya diberi tahu atau tempe.
Boy memastikan pengelola menjaga satwa di kebun binatang itu dengan baik. Begitu juga dengan pasokan makanan bagi satwa di kebun binatang.
"Satwa diberi makan tiga kali sehari. Untuk kebersihan kandang juga rutin dibersihkan pagi, siang dan malam," terangnya.
Hingga kini, kata Boy, pihak pengelola tetap bisa memperoleh pakan satwa. Apalagi bantuan datang dari berbagai pihak yang cinta satwa.
"Banyak bantuan dari para dermawan, donatur dan pengunjung. Ada pengunjung mebawa makanan bagi satwa. Dia membawakan daging ayam dan buah-buahan," terang Boy.
Ia berharap pandemi segera berakhir. Pengunjung yang datang bisa ramai kembali. Sebab pengelola kebun binatang hanya mengandalkan uang tiket untuk memberi makan satwa, operasional hingga menggaji para karyawan kebun binatang.
Apalagi hingga kini pengelola belum memperoleh uluran tangan dari pemerintah dalam upaya membantu pasokan makanan bagi satwa di masa pandemi Covid-19.