Walau Cemas, Warga Tetap Berbondong-bondong Joging di Stadion Utama

Joging2.jpg
(Laras Olivia/Riau Online)

RIAUONLINE, PEKANBARU- Walaupun di masa pandemi, menjaga kesehatan tubuh menjadi keharusan setiap manusia. Hal itu bisa dilakukan dengan berbagai cara. Aktivitas olahraga menjadi salah satu pilihan mudah.

 

Di Kota Pekanbaru, banyak tempat bisa dijadikan spot olahraga. Stadion Utama Riau salah satunya. Di lokasi stadion yang dibangun tahun 2009 ini, ramai dijumpai warga Pekanbaru yang berolahraga.

 

 

 

Stadion di Jalan Naga Sakti, Simpang Baru ini tak hanya ramai saat akhir pekan atau libur. Warga juga datang pada hari kerja. Biasanya di waktu sore hari menjadi pilihan.

 

Hal ini diakui sejumlah warga yang datang ke Stadion Utama Riau. Susriyanto (24) mengaku senang jogging setiap sore. Meski pandemi, dirinya tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan.



 

"Milih di Stadion Utama Riau karena banyak teman yang juga jogging di sini. Corona ya takut, tapi waspada aja, selama patuhi protokol kesehatan. Tak terlalu rutin, biasanya datang sesudah ashar," ujarnya kepada Riau Online, Senin 9 September 2020, Sore.

 

Sama halnya dengan Katman. Ia datang bersama pasangannya. "Saya jogging dan jalan santai. Saat pandemi, parkir motor tak boleh lagi di dalam. Tidak banyak juga yang berjualan di dalam, biasanya ramai," ujarnya pria 25 tahun ini.

 

Pantauan Riau Online, kendaraan warga yang hendak olahraga di Stadion Utama Riau diparkir di luar area stadion. Sebelum pandemi, warga boleh memarkirkan kendaraan dekat stadion.

 

Tak hanya itu, sejumlah pedagang terlihat berjualan di sekitar areal parkir. Ada pula tim dari petugas pemburu teking Covid-19 yang berjaga di sana. 

 

Warga yang datang tak hanya jogging atau jalan santai. Banyak pesepeda dan sekelompok pemain skate board. Bukan cuma warga lokal, sejumlah warga imigran juga terlihat di kawasan stadion.

 

Namun sayangnya masih ada warga yang tidak menerapkan sosial distancing. Mereka duduk berkumpul dan tidak menjaga jarak saat joging.

 

 

Padahal sudah ada aturan untuk Perilaku Hidup Baru (PHB) yang diterbitkan Pemerintah Kota Pekanbaru. Pedoman pelaksanaannya pada Perwako 130. Isinya adalah penerapan protokol kesehatan di semua wilayah