RIAUONLINE, PEKANBARU -Bermula dari hobby melihat costum player atau cosplay, Rahmat Eko Prabowo kini menjadi perancang kostum. Tidak tanggung-tanggung, karyanya menembus pasar Amerika Serikat dan omsetnya mencapai puluhan juta.
"Semua ketidaksengajaan , karena senang dan passion. Iseng karena melihat trend di Jakarta sekitar tahun 2006-2008, mulanya dari belajar otodidak di Youtube" ujar Bowo di Rolcast, 7 November 2020.
Memiliki hobby crafting sejak kecil, Bowo mulai mengasah kemampuannya mengolah busa hati, stryfoam, bahkan resin untuk karya-karyanya.
Beruntung, hobbynya ini didukung penuh orangtuanya, "Saya ingat, mereka (orangtua) yang mencarikan busa hati pertama saya" jelas Bowo.
Selain orangtua, rekan-rekan se-hobi juga membantunya meningkatkan skill. Bersama-sama mereka membentuk team Tsukiyo dan bergabung dalam komunitas cosplay.
Tidak sia-sia kini Bowo mulai menjual karya-karyanya ke pasar Internasional. Lagi-lagi bermodal keisengan.
"Saya lulus akhir 2019, langsung Covid. Kan tidak ada pekerjaan, jadi saya iseng gabung grup Power Rangers di Amerika tawarkan produk, dan teryata ada yang berminat"
Ia masih ingat, pesanan pertama tersebut datang dari California dan ia minta harga sebesar USD 120. Bahkan si pemesan sempat tidak percaya karena harganya yang terlampau murah.
Belum pernah bertransaksi internasional, Bowo mengaku sempat kebingungan. Namun ia dengan cepat belajar untuk menggunakan cargo internasional dan aku bank untuk transaksi internasional.
Perlahan pesanan-pesanan mulai kembali datang dari Amerika dan negara lain. Australia dan Belanda adalah beberapa negara yang menjadi pasar untuk karya-karyanya.
Kini, seiring dengan reputasinya yang meningkat dan pesanan pun kian pesat. Atas hal ini Bowo dan Tsukiyo mulai meningkatkan tarif yang lebih sesuai.
"Sekarang harga karya kita 260-300 USD. Dengan rata-rata pesanan 10-15 item" ujar Bowo.
Meski begitu Bowo mengaku belum puas, ia masih ingin meningkatkan skill dan detail di karya-karyanya.