RIAUONLINE, PEKANBARU - Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Pekanbaru, Mohd Noer mengklarifikasi kesalahan status pasien yang disebut di-covidkan.
Pasien atas nama Wirsyamsiwarti yang meninggal setelah dinyatakan Covid-19 padahal tidak, ternyata adalah kakak dari Wirsyamsiwarli, yang memang positif Covid-19.
"Jajaran dinas kesehatan turut menyampaikan duka cita atas meninggalnya ibu Wirsyamsiwarti. Ada dua nama yang mirip, dengan alamat yang sama. Inilah yang membuat kesalahan input dari kawan-kawan di Puskesmas Karya Wanita" jelas Noer kepada RIAUONLINE, Senin, 19 Oktober 2020.
Berdasarkan keterangan yang disampaikan kepada wartawan diketahui terdapat pasien atas nama Wirsyamsiwarti yang dirawat di Ibnu Sina sementara disaat bersamaan sang adik, Wirsyamsiwarli dinyatakan positif dan menjalani isolasi mandiri di rumah.
Keduanya tinggal di alamat yang sama sehingga terjadi kesalahan input oleh Puskesmas Karya Wanita.
M. Noer menegaskan bahwa tidak ada unsur kesengajaan, apalagi "menguangkan" pasien positif Covid-19. "Tidak ada unsur kesengajaan apalagi menguangkan status Covid-19 pasien. Kita bekerja untuk kemanusiaan" tegasnya.
Terkait laporan yang dilakukan keluarga korban ke Polda Riau, Noer mempersilahkan dan mendukung.
"Proses hukum kita hormati, biar jelas bagaimana yang sebenarnya, kita tidak ada kesengajaan" jelasnya.
Berdasarkan rilis riwayat penanganan pasien diketahui Wirsyamsiwarti masuk ke RS Ibnu Sina tanggal 21 September 2020 dirawat di rawat inap non-covid. Pada tanggal 26 September 2020 pasien sempat dipindah ke ruang rawat covid dan dilakukan swab.
Pasien yang telah menjalani perawatan ternyata meninggal tanggal 28 September 2020 sebelum hasil swab keluar. Hasil swab keluar tanggal 29 September 2020 dan dinyatakan negatif.
Sebelumnya sang adik Wirsyamsiwarli menjalani tes swab di Puskesmas Karya Wanita tanggal 5 September 2020 dan tanggal 7 September 2020 dinyatakan positif. Wirsyamsiwarli pun menjalani isolasi mandiri.
Pada 1 Oktober 2020, Keluarga pasien datang ke Dinkes dan menyatakan komplain terhadap data yang ada Dinkes. Dinkes lantas melakukan pengecekan data dan mendapati adanya kesalahan input karena nama yang hampir mirip dan alamat yang sama.
Dinkes lantas pun segera menghapus rilis pasien Covid-19 meninggal atas nama Wirsyamsiwarti di data pusat, provinsi dan kota pada tanggal 7 Oktober 2020.