RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, M Noer menyesalkan tudingan terkait pihak rumah sakit sengaja meng-covid-kan pasien yang meninggal dunia agar mendapat anggaran jutaan.
Padahal menurut M Noer, tidak ada satupun rumah sakit yang menginginkan pasiennya meninggal dunia.
Sebab bagi pihak rumah sakit, banyaknya pasien meninggal dunia merupakan aib, sehingga rumah sakit gagal menangani pasien. Akibatnya rumah sakit mendapat citra buruk dan masyarakat enggan berobat kesana.
"Tidak ada itu, kalau bisa tidak ada yang meninggal. Itu makanya rumah sakit berusaha (mengobati pasien). Karena tidak ada rumah sakit yang mau banyak orang mati karena Citra nya menjadi tidak baik," jelas M Noer, Jumat 16 Oktober 2020.
Ditambahkan M Noer, tudingan sejumlah pihak terkait rumah sakit mendapat tambahan biaya karena pasien meninggal dunia karena covid-19, juga dianggap mengada-ada.
"Jadi seolah-olah banyak yang mati banyak duit. Tidak ada itu. Begitu ada yang meninggal Dinas Kesehatan atau pemerintah langsung menyetor sekian juta, tidak ada seperti itu," jelasnya.
Terkait adanya pasien meninggal dunia kemudian setelah dikubur pasien tersebut dinyatakan positif covid-19. Menurut M Noer hal tersebut wajar, karena memang hasil swab pasien baru keluar beberapa hari kemudian.
"Misalnya pasien swab hari ini, tentu baru keluar hasilnya sehari hingga tiga hari setelah diperiksa. Makanya Kota Pekanbaru saat ini sedang mempersiapkan Labor, sehingga satu hari bisa seribuan yang diperiksa," ungkapnya.