Laporan: Sigit Eka Yunanda
RIAUONLINE, PEKANBARU - Setelah berdemo nyaris 3 jam massa aksi Penolakan Omnibus Law Cipta Kerja akhirnya berangsur meninggalkan titik aksi, gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau.
Ruas jalan Sudirman tersebut mulai lengang, terlihat sejumlah tabung gas air mata yang digunakan polisi untuk menghalau massa berserakan sepanjang jalan.
Sebelumnya, aksi ini sempat berlangsung ricuh. Massa memaksa masuk harus berhadapan dengan pihak kepolisian. Tak dapat dihindari, polisi lantas menembakkan water cannon dan gas air mata.
Sempat jeda saat shalat Ashar, kericuhan kembali usai pimpinan DPRD Riau menemui massa aksi.
Tidak puas karena pimpinan DPRD tidak bersedia memberi statement penolakan UU Cipta Kerja, massa langsung merapat dan terlibat kontak dengan polisi.
Polisi kembali menembakkan gas air mata dan massa mundur menuju taman budaya.
“Adik-adik mahasiswa, segera kembali ke rumah. Orang tua menunggu di rumah,” kata pihak kepolisian melalui pengeras suara.
Pukul lima sore, keadaan di depan gedung DPRD Riau berangsur kondusif. Massa aksi yang terdiri dari mahasiswa, buruh, dan pelajar ini mulai meninggalkan lokasi.