BRK Konversi Bank Syariah: Jangan Marketing tak Tahu Produk Disuruh Cari Nasabah

husaimi-dprd.jpg
(istimewa)

Laporan: Sigit Eka Yunanda

 

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Bank Riau Kepri (BRK) akan dikonversi menjadi bank syariah. Ketua Komisi III DPRD Riau, Husaimi Hamidi menilai, banyak hal harus dipertimbangkan.

 

Menurut Husaimi, manajemen BRK harus mempersiapkan tenaga marketing yang handal. Alasannya, produk-produk disediakan BRK akan sangat variatif. 

 

 

"Kita mempertanyakan dalam rapat kemarin dengan jajaran BRK, menjual produk itu harus punya marketing handal. Kalau tidak mengerti yang dijual (bisa rugi). Jangan nanti marketing disuruh nyari nasabah, mereka malah ga ngerti (produknya)," jelas politisi PPP Riau itu. 

 



Ia menjelaskan, marketing harus paham mengenai ekonomi syariah. "Dalam syariah, jangan hanya orang paham agama, namun ekonomi juga harus paham," katanya.

 

Menurutnya, hal ini penting sebab selling point dari bank syariah adalah konsep simpanan yang halal selama ini sering diragukan oleh nasabah bank konvensional.

 

"Nah mampu ga marketing syariah ini menerjemahkan BRK ini halal. Jangan nanti ditanya ke calon nasabah BRK, syariah malah ga ngerti," katanya.

 

Selain itu, ia berharap manajemen dapat memperbaiki seluruh sistem, bukan hanya melakukan perekrutan pegawai baru. Ia tidak ingin konversi ini malah membuat masalah baru.

 

 

"Nanti kan ada seleksi, kalau pegawai lama tak lolos, ada tidak jaminan mereka tetap dipekerjakan. Jangan sampai kita ambil kebijakan lebih bagus, tapi malah merugikan pihak lain. Mereka yang lama bekerja, tapi tidak lolos seleksi di-PHK, itu kita tidak mau," pungkasnya.